TEL AVIV (Arrahmah.com) – Menteri Perumahan dan Pembangunan Israel Yoav Galant telah meluncurkan sebuah kampanye untuk mempromosikan pembangunan 300.000 unit pemukiman di Yerusalem Timur, menurut media Israel.
Channel 10 Israel mengatakan bahwa rencana pembangunan tersebut merupakan bagian dari apa yang disebut “Israel Raya”, yang bertujuan untuk mencaplok permukiman yang dibangun di atas tanah Yerusalem.
Menurut medial tersebut, sebagian besar rumah yang direncanakan itu akan dibangun di daerah-daerah di luar Garis Hijau. Garis Hijau merupakan sebutan untuk wilayah-wilayah yang diduduki oleh Israel selama perang Timur Tengah 1967.
Langkah tersebut dilakukan kurang dari tiga pekan setelah Presiden A.S. Donald Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel meski mendapat tentangan secara global.
Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam rencana Israel itu dan menyebutnya sebagai “akibat langsung” dari pengakuan Trump atas Yerusalem sebagai ibukota Israel.
“Ini adalah bagian dari proyek penjajah yang sedang berlangsung di Yerusalem, Lembah Yordan, Hebron dan tempat lain,” katanya dalam sebuah pernyataan.
(ameera/arrahmah.com)