JAKARTA (Arrahmah.com) – Dukungan sebagian partai-partai Islam terhadap rencana kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM, dinilai oleh juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sebagai ketidak amanahan terhadap rakyat.
“Partai-partai Islam yang menyetujui kenaikan harga BBM telah mengkhianati rakyat,” kata Ismail Yusanto kepada arrahmah.com di Jakarta, Kamis (15/3).
Seharusnya, menurut Ismail, partai-partai islam tersebut tidak menerima kebijakan tersebut, yang nyata-nyata membuat sulit masyarakat.
“Partai Islam harusnya menolak kebijakan kenaikan BBM, karena kebijakan ini zholim, bahkan menyengsarakan rakyat,” ujarnya.
Rencana kenaikan BBM yang direspon pemerintah dengan menggulirkan program-program bantuan terhadap masyarakat miskin, menurutnya merupakan indikasi bahwa kebijakan tersebut membuat sulit rakyat.
“Pemerintah membuat kebijakan bantuan BLSM, santunan untuk pelajar dan lain-lain, ini menunjukkan bahwa kebijakan ini bikin susah, kebijakan yang menyusahkan. Dan mestinya partai Islam menolaknya,” lontar Ismail.
Tambah Ismail, lebih-lebih jika dipandang secara syar’i kebijakan menaikan harga BBM bertentangan ketentuan agama.
“Karena dalam syari’at, migas ini dikelola oleh negara untuk kepentingan kesejahteraan rakyat. Ini migas malah dikelola kebanyakan oleh asing dan kita mengikuti harga internasional, yang akibatnya menyengsarakan rakyat,” tandas Ismail. (bilal/arrahmah.com)