GAZA (Arrahmah.com) – Wakil Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyah mengumumkan kepada dunia pada Senin (21/7/2014) bahwa: “Gaza telah memutuskan untuk mengakhiri pengepungan “Israel” terhadap Gaza dengan darah, ketabahan dan perlawanan,”
“Israel” telah memberlakukan blokade ketat terhadap Gaza selama sekitar delapan tahun, namun masyarakat internasional dan sebagian besar negara-negara Arab belum melakukan apa-apa untuk menantang blokade ilegal ini.
Berbicara di televisi Al–Aqsa, Haniyah menegaskan bahwa warga Palestina di Gaza telah memutuskan untuk tidak mundur dari posisi mereka dan menegaskan kembali tuntutan para pejuang Palestina: “Menghentikan agresi “Israel”, menghentikan pengepungan dengan semua konsekuensinya, melepaskan semua tahanan yang telah dibebaskan dalam pertukaran tahanan tahun 2011, dan menjamin bahwa agresi “Israel” tidak terulang lagi.“
Haniyah mengatakan bahwa: “Ini konsisten dan merupakan tuntutan kemanusiaan, sesuai dengan hukum internasional dan perjanjian sebelumnya.” Dia menyerukan semua negara bebas untuk mendukung tuntutan rakyat di Jalur Gaza sampai akhir pertumpahan darah di Gaza.
Mengkritisi pembantaian “Israel” di Gaza, Haniyah berkata: “Pembantaian “Israel” terhadap rakyat sipil di Gaza adalah bukti dari ketidakmampuan “Israel” untuk menghadapi para pejuang Palestina.”
Mengenai Kelompok Perlawanan Palestina, Haniyah berkata: “Kelompok Perlawanan Palestina dan Persatuan Nasional akan mencapai tuntutan rakyat Palestina.” Dia menambahkan bahwa dukungan rakyat terhadap kelompok perlawanan Palestina memberikan kekuatan yang lebih untuk tetap pada tuntutannya, “yang merupakan tuntutan rakyat“.
(ameera/arrahmah.com)