LONDON (Arrahmah.com) – Inggris telah melarang seorang ulama ‘radikal’ India yang mengatakan bahwa “setiap muslim memang sudah seharusnya menjadi teroris” datang ke negaranya, sebuah surat kabar melaporkan pada hari Jumat (18/6), mengutip perkataan dari kementrian dalam negeri.
Zakir Naik (44) datang untuk memberikan sejumlah ceramah di London dan Inggris utara, namun Menteri Dalam Negeri Inggris yang baru, Theresa May, mengeluarkan putusan pelarangan terhadapnya.
“Saya telah mengusir Dr. Naik dari Inggris,” ujar May, seperti yang dikutip di surat kabar. “Sejumlah komentar yang dibuat oleh Dr. Naik merupakan bukti yang cukup bagi saya untuk tidak menerimanya.”
“Datang ke Inggris merupakan kehendak, bukan salah satu hak mendasar, dan saya tidak mengizinkan siapapun yang kemungkinan akan menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan rakyat memasuki Inggris,” lanjutnya. May, salah satu politikus Konservatif yang kini menjadi menteri dalam negeri dalam pemerintahan baru sejak bulan lalu, mengklaim memiliki wewenang untuk mendeportasi siapapun yang menurutnya dapat membahayakan Inggris.
Menurut surat kabar tersebut, Dr. Zakir Naik mengatakan, sebagaimana yang dipublikasikan dalam sebuah situs pada tahun 2006, “Kita tidak tahu apakah Osama bin Laden itu ada atau tidak. Namun jika anda bertanya mengenai pandangan saya, jika ia memang ada di jalur yang benar, jika ia melawan musuh-musuh Islam, saya ada di pihaknya. Saya benar-benar tidak mengetahui apa yang dia lakukan. Saya tidak berhubungan dengannya. Saya mengetahui dia hanya dari berita.” “Jika ia meneror para teroris, jika ia meneror teroris Amerika, teroris terbesar, maka sudah sewajarnya jika setiap muslim menjadi teroris.” (althaf/arrahmah.com)