HUNGARIA (Arrahmah.com) – Permusuhan terhadap minoritas Muslim – yang hanya 1 persen dari total penduduk Hungaria – kembali berkobar sejak kedatangan para pengungsi yang melarikan diri dari perang Timur Tengah dan Afrika baru-baru ini, menurut laporan di Washington Post, sebagaimana dilansir WB pada Rabu (23/9/2015).
Ucapan Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, yang secara terbuka menyatakan bahwa dia menolak untuk menerima pendatang baru dengan memerintahkan tentara untuk membangun pagar karena “kita tidak ingin sejumlah besar umat Islam [memasuki] negara kita,” juga membuat situasi menjadi semakin keruh.
Dalam keputusasaan, banyak pengungsi yang telah mencoba untuk menyusup melalui pagar kawat berduri di perbatasan Hungaria-Serbia. Petugas malah menyerang mereka kembali dengan gas air mata dan meriam air.
“Kembalilah ke negara kalian” telah menjadi kata-kata yang akrab bagi Muslim yang tengah berbelanja di toko-toko. Papan iklan bermunculan di sepanjang jalan pedesaan bertuliskan, “Jika Anda datang ke Hungaria, Anda harus menghormati budaya kami.”
Meningkatnya islamofobia semakin menyentuh banyak Muslim Hungaria untuk memberikan bantuan kepada para pencari suaka dengan menyumbangkan makanan dan minuman untuk ratusan orang yang berkemah di stasiun kereta api Keleti Budapest. Layanan penerjemahan, selimut dan tenda juga disediakan untuk mereka.
(bananarrahmah.com)