TORONTO (Arrahmah.id) – Vandalisme di sebuah masjid di wilayah Toronto menandai adanya eskalasi Islamofobia yang menakutkan, yang berasal dari tuduhan tidak berdasar bahwa masjid tersebut adalah agen pemerintah Iran, ungkap Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM) pada Kamis (20/10/2022).
Vandalisme minggu lalu di Pusat Islam Imam Mahdi di Thornhill berupa grafiti bermotif kebencian yang ditulis dalam bahasa Farsi. Masjid juga telah menerima ancaman bom dan para jamaah juga diancam, menurut NCCM.
Tapi itu hanyalah salah satu dari ratusan contoh insiden anti-Muslim di Kanada yang dipicu oleh demonstrasi anti-pemerintah di Iran setelah seorang wanita ditangkap karena diduga melanggar aturan berpakaian negara dan meninggal dalam tahanan polisi, kata kelompok Muslim itu.
“Komunitas Muslim di Kanada telah menjadi korban lebih dari 1.000 pesan Islamofobia di Twitter dalam beberapa hari terakhir ini,” tulis NCCM pada Kamis (20/10) di laman Facebooknya.
“Ancaman itu termasuk ancaman pembunuhan, ancaman kekerasan dan pelecehan yang terus-menerus mereka dapatkan. Cukup sudah. Ini harus dihentikan,” lanjutnya.
Kelompok itu mengadakan konferensi pers pada hari Kamis untuk mengatasi vandalisme Islamofobia baru-baru ini dan ancaman yang diarahkan pada masyarakat dan untuk menuntut para pejabat membantu mengekang kebencian yang diarahkan secara salah terhadap Muslim Kanada karena protes yang sedang berlangsung di Iran.
“Sekali lagi, komunitas Islam menjadi sorotan karena semua alasan yang salah,” kata Nadia Hasan, Chief Operating Officer di NCCM.
Polisi memiliki gambar penulis grafiti yang tertangkap kamera keamanan dan telah mengeluarkan deskripsi tersangka. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk memberikan informasi terkait insiden tersebut. (rafa/arrahmah.id)