LONDON (Arrahmah.com) – Seorang pria Muslim dikeluarkan dari dalam bus National Express setelah seorang penumpang merasa “tidak nyaman” karena ia seorang Muslim, lansir Bristol Post (7/12/2015).
Ketika itu pria Muslim tersebut ingin melakukan perjalan ke Victoria, London, hingga seseorang memintanya untuk meninggalkan bus setelah seoarang penumpang wanita mengatakan dirinya merasa “tidak nyaman”.
Penumpang lain meminta ia keluar dengan dalih membawa terlalu banyak barang, namun penumpang lainnya yang diketahui sebagai mahasiswi Universitas Bristol mengatakan insiden itu tidak lain karena agama.
“Aku benar-benar tidak percaya dengan apa yang aku lihat,” ujar mahasiswi yang bernama Ribka Makinde kepada Bristol Post. “Ketika pria itu memasuki bus, wanita yang duduk di depan langsung terdiam dan terus menatap pria itu. Terlihat jelas sekali bagaimana perasaan mereka.”
“Begitu pria itu duduk, salah satu penumpang wanita berbicara kepada supir. Hingga akhirnya ia meminta pria itu untuk turun. Pria itu tidak memprotes, ia langsung turun”
“Benar-benar memuakkan bagi saya ketika penumpang lain berterimakasih kepada wanita itu setelah pria itu pergi.”
Makinde kemudian bertanya kepada supir mengapa pria itu diminta keluar dari bus. Supir itu berkata karena pria itu tidak menaruh printer bawaannya di bagasi yang telah disediakan.
“Itu konyol. Setiap orang memiliki barang bawaan sendiri. Saya menaruh tas dan laptop di kursi sebelah saya, dan tidak ada seseorang yang mengatakan apapun kepada saya tentang itu. Pihak bus harusnya tidak perlu ‘sesibuk’ itu, karena ada banyak kursi kosong.”
Makinde mengatakan pria Muslim itu diminta keluar dari bus hanya karena seorang penumpang wanita merasa tidak nyaman dengan keberadaannya. Ia juga mengatakan mendengar percakapan antara wanita dan supir bahwa bagasi bukanlah alasan pria itu dikeluarkan dari bus.
“Saya mengerti bahwa pengemudi bus ingin semua penumpang merasa nyaman. Tapi tidak benar, jika itu berasal dari keyakinan yang tidak berdasar, Islamofobia, dan mengorbankan penumpang lain. Saya benar-benar terkejut.”
Seorang penumpang lain yang bernama Nick McDonald mengatakan, “Saya mendengar sekelompok wanita di depan mengatakan pria itu terlihat ‘licik’. Wanita itu mengeluh kepada staff yang mengenakan rompi National Express dan memintanya untuk turun. Jika pria itu membawa terlalu banyak tas, mengapa dari awal ia diizinkan untuk naik bus? Setelah wanita itu mengatakan tidak nyaman, pria itu diminta turun.”
Pihak National Express berdalih pria itu diminta untuk turun dari bus karena keluhan tentang “besar barang bawaan”-nya dan ketika ia diminta untuk menyimpannya di bagasi yang telah disediakan, ia menolak dan berjalan keluar.
(fath/arrahmah.com)