ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Pakistan lagi-lagi menegaskan bahwa pihaknya akan mempertahankan gudang senjata nuklir dengan cara apapun, dalam rangka menghilangkan kekawatiran dunia internasional (baca: Amerika Serikat) bahwa nuklir tersebut bisa jatuh ke tangan para mujahidin.
Perdana menteri Yusuf Raza Gilani pada Jumat (29/5) menggambarkan keprihatinan mengenai jatuhnya aset nuklir Pakistan ke tangan mujahidin sebagai konspirasi terencana melawan keamanan nasional negaranya.
“Program strategis nasional adalah tonggak pertahanan negara,” katanya kepada pejabat Divisi Perencanaan Strategis di Islamabad.
“Pertahanan nuklir negara akan diprioritaskan dengan cara apapun,” Gilani menekankan.
Perdana menteri menjanjikan dukungan penuh pemerintah terhadap program strategis dan memberi jaminan bahwa senjata nuklir Islamabad sepenuhnya aman dan di bawah sistem komando dan pengawasan.
Ucapan ini muncul di tengah-tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap perlawanan yang semakin kuat dari Taliban dan al Qaeda serta meningkatnya ketakutan bahwa mujahidin akan mengambil alih Islamabad.
Pada April, media AS mengklaim pejabat Pakistan telah memberikan informasi terperinci mengenai instalasi nuklirnya.
Presiden AS Barack Obama, dalam konferensi pers awal Mei ini, memperlihatkan kepercayadirian Washington dalam memastikan bahwa nuklir Pakistan ada dalam kondisi terlindungi dan terjamin keamanannya.
Di hadapan keretakan internal administrasi Obama ini atas persoalan ini, Pakistan — mengikuti India — mendapatkan dukungan Rumah Putih untuk memproduksi persenjataan nuklirnya, namun masih menjadi bagian dari negara-negara yang menolak seruan internasional untuk berbgabung dengan Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT).
AS, sebagai penandatang NPT, mempunyai sikap tidak konsisten terhadap senjata nuklir. Hal tersebut bisa dilihat salah satunya dari strategi ‘diam’ pada saat menanggapi Israel yang merupakan satu-satunya penyalahguna senjata nuklir di Timur Tengah.
Namun lain halnya sikap AS terhadap Korea utara yang saat ini tengah menggemparkan dunia dengan program senjata nuklirnya.
Selama beberapa minggu ini, Pyongyang tengah jadi bahan pembicaraan akibat serangkaian uji coba misil yang mereka lakukan. Selain itu, tetangganya, Korea Selatan khawatir bahwa nuklir Korut akan mengancam dan menyerangnya. (Althaf/arrahmah.com)