COLOGNE, JERMAN (Arrahmah.com) – Agama Islam yang merupakan minoritas di Eropa kini terus berkembang pesat. Kemajuan perkembangan tersebut ditandai antara lain dengan akan dibangunnya sebuah masjid raya terbesar di Eropa, yang akan didirikan di Jerman.
Perkembangan Islam di Eopa dilihat semakin membahayakan oleh kelompok ekstrim kanan di Jerman. Mereka menentang kemajuan kaum minoritas dengan menyelenggarakan sebuah kongres antiIslam di Jerman. Tetapi kongres ini mendapat protes sekelompok orang lainnya yang menginginkan Islam bisa hidup berdampingan dengan damai di Eropa.
Sebanyak 500 orang ditangkap dalam aksi protes kelompok damai yang mengakibatkan pembatalan pawai kelompok kanan yang menentang pengaruh Islam di Eropa, kata pihak berwenang Jerman, Minggu.
Bentrokan di jalan terjadi di sela-sela kongres dua hari yang diadakan orang-orang yang berhaluan ekstrim kanan mengenai dominasi minoritas muslim yang terus meningkat di Eropa dan pembangunan masjid terbesar Eropa di Jerman.
Kekerasan yang berlangsung Sabtu malam itu membayang-bayangi protes damai yang akan dilakukan puluhan ribu orang untuk menentang kongres “anti-Islamifikasi”, kata kepala kepolisian Klaus Steffenhagen kepada wartawan.
Dengan membawa spanduk-spanduk yang bertuliskan “Kami penduduk Cologne — Bebaskan diri dari Nazi!”, pemrotes berkumpul di luar kathedral utama kota itu untuk menentang kongres tersebut, yang diadakan oleh kelompok ekstrim kanan setempat Pro-Koeln (Untuk Cologne).
Penyelenggara mengatakan, sekitar 40.000 orang mengambil bagian dalam demokstrasi itu, yang menyerukan hidup berdampingan secara damai antara muslim dan non-muslim di Eropa. Seruan itu didukung oleh pemerintah Jerman dan pihak berwenang setempat di kota wilayah barat Jerman itu.
Sementara itu, sekitar 150 bar di Cologne berhenti menjual bir lokal Koelsch kepada anggota-anggota Pro-Koeln, dan sejumlah supir taksi dan bis juga menolak mengangkut orang-orang yang akan mengukuti kongres tersebut.
Satu hotel bahkan membatalkan pemesanan yang dilakukan oleh “orang-orang yang tidak dikehendaki”. Seorang tokoh ternama partai Hijau, Volker Beck, menyambut baik “kemenangan masyarakat sipil terhadap kelompok kanan jauh”.
Pro-Koeln memulai seminar dua hari Jumat dimana sekitar 300 peserta dari penjuru-penjuru Eropa mengecam “invasi imigran” muslim ke benua tersebut.
Sebelumnya Sabtu, polisi melarang pawai keliling yang diadakan oleh pengikut sayap kanan di Cologne, beberapa saat sebelum demonstrasi itu dimulai, setelah terjadi bentrokan-bentrokan keras dengan pemrotes tandingan. Pro-Koeln memliki lima wakil terpilih di dewan kota lokal dan berusaha mengincar posisi-posisi resmi lain di kawasan tersebut. (Hanin Mazaya/Republika)