LILONGWE (Arrahmah.com) – Meskipun Islam merupakan agama minoritas, akan tetapi pengaruh Islam telah melebar pada aspek budaya dan sosial-ekonomi di Malawi selama beberapa tahun terakhir,menjadi fenomena dan contoh untuk agama-agama lain di negara Afrika Selatan yang sebagian besar didominasi agama Kristen.
“Keyakinan warga Malawi yang beragam telah dipengaruhi oleh Islam, secara budaya, sosial dan ekonomi. Kami telah menyentuh kehidupan warga Malawi secara nasional sebagai sebuah agama.”
“Sejak diperkenalkan, sekitar dua ratus tahun yang lalu, Islam selama bertahun-tahun menjadi begitu berpengaruh,” Sheikh Ahmed Chienda, salah satu ulama ternama di negara itu, mengatakan kepada Onlslam.net, Jum’at (21/3/2014).
“Kami bisa saja minoritas, namun pengaruh kami pada berbagai aspek kehidupan di Malawi telah sangat fenomenal. Islam telah muncul sebagai model untuk agama-agama lain. Kami adalah agama yang menentukan bagaimana hidup harus dijalani. Itulah alasan itu kenapa Islam disebut sebagai ‘way of life‘,” tambah Chienda.
Pengaruh Islam menjangkau berbagai aspek kehidupan di Malawi.
Selama bertahun-tahun, sunat telah dibatasi untuk ummat Islam saja, tapi sekarang sunat telah menjadi praktik umum di kalangan warga Malawi dari berbagai keyakinan agama yang beragam.
“Selama bertahun-tahun, orang-orang Kristen menolak ajaran kami mengenai sunat, tetapi hari ini, mereka mengakui bahwa sunat sebagai satu-satunya cara yang pasti untuk menjaga kebersihan dan mencegah penyakit seksual yang menular, bagi kami ini adalah suatu terobosan,” kata Chienda.
Malawi adalah negara sekuler dengan beragam agama. Islam adalah agama terbesar kedua di negara Afrika bagian selatan setelah Kristen.
Statistik resmi menunjukkan Muslim berjumlah 12 persen dari keseluruhan penduduk Malawi yang berjumlah 14 juta orang, tapi payung Asosiasi Muslim Malawi (MAM) menempati peringkat ke 36.
Sependapat dengan Chienda, Dr Imrah Shareef Sekretaris Jenderal Badan Muslim tertinggi negara itu, Dewan Ulama Malawi, mengatakan bahwa ekonomi Islam telah mempengaruhi kemajuan ekonomi negara itu selama 50 tahun kemerdekaan.
“Selama lebih dari 50 tahun, perekonomian negara telah dikendalikan dan didorong oleh komunitas Muslim, yang telah berinvestasi di berbagai usaha bisnis,” kata Shareef kepada OnIslam.net.
“Melalui usaha ini, komunitas Muslim telah mempekerjakan orang dari agama lain.”
Menurut Shareef, para pedagang Muslim Arab yang memperkenalkan Islam ke negara itu telah meningkatkan sumber daya manusia warga Malawi dari berbagai keyakinan agama dan menanamkan budaya kewirausahaan.
“Ini menunjukkan seberapa jauh Islam telah mempengaruhi arah ekonomi Malawi selama bertahun-tahun,” kata Shareef.
Koordinator Departemen Halal Nasional dari Asosiasi Muslim Malawi (MAM) Sheikh Salim Chikwatu mengatakan bahwa melalui konsep halal, yang mengadvokasi standar makanan higienis yang ketat, Islam telah membawa “pengaruh besar” di negeri ini.
“Ini menjadi sangat sulit bagi orang-orang yang bergerak dalam bisnis industri makanan yang tidak mengikuti konsep halal untuk membuat tanda di bisnis mereka,” kata Sheikh Chikwatu OnIslam.net.
“Orang Malawi dari semua agama sekarang telah memeluk sepenuhnya konsep ini. Ini merupakan indikasi yang jelas bahwa Islam telah menjadi agama yang berpengaruh di negara ini, “tambahnya.
Dalam mempromosikan kesopanan dalam berpakaian, Chienda mengatakan bahwa Islam telah melampaui agama-agama lain di negara ini untuk mempertahankan cara berpakaian yang sopan terutama bagi perempuan.
Baru-baru ini, jilbab telah menjadi bentuk umum dari cara berpakaian di kalangan kaum Muslimah di negara itu.
“Muslimah di Malawi sekarang telah menjadi panutan. Mereka telah menjadi simbol dari kesopanan, pakaian Islam yang sopan telah dipromosikan oleh Muslimah selama bertahun-tahun sejak diperkenalkan,” kata Chienda.
“Karakter berpakaian Islam ini bahkan mendorong warga Malawi dari agama lain untuk memeluk Islam, sehingga mereka harus berpakaian dengan cara Islam.”
Meskipun Islam telah mengalami berbagai tantangan selama bertahun-tahun, Chienda sangat optimis bahwa Islam akan tetap menjadi cara hidup bagi sebagian besar warga Malawi di negara ini.
“Kami telah melewati berbagai tantangan sejak zaman dahulu, tapi kami tetap sangat optimis dan bertekad untuk menjadikan Islam sebagai cara hidup bagi Malawi,” kata Chienda.
(ameera/arrahmah.com)