DAYKUNDI (Arrahmah.id) — Kementerian Dalam Negeri Afghanistan atau Imarah Islam Afghanistan (IIA) melaporkan bahwa beberapa jemaat Syiah tewas akibat serangan kelompok bersenjata di provinsi Daykundi pada Kamis (12/9/2024).
“Orang-orang bersenjata tak dikenal melepaskan tembakan dan membunuh warga Syiah” kata Abdul Matin Qani, juru bicara Kementerian Dalam Negeri, seraya menambahkan bahwa rincian lebih lanjut mengenai serangan tersebut akan diumumkan kemudian.
Seorang sumber di Daykundi, yang tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan, mengatakan bahwa sedikitnya 14 orang tewas dan 4 lainnya terluka dalam penembakan tersebut.
Serangan itu terjadi saat orang-orang sedang berkumpul untuk menyambut para peziarah yang baru kembali dari Karbala, sebuah situs suci Syiah di Irak, dilansir dari France 24 (13/9).
Seorang pejabat di sebuah rumah sakit di kota Nili, ibu kota provinsi Daykundi, mengatakan bahwa para staf telah disiagakan usai serangan tersebut.
“Mereka diberitahu untuk bersiap menerima dan merawat korban luka,” ujarnya.
Dilansir Reuters, kelompok militan Islamic state Khurasan Provience (ISKP) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu melalui pernyataan di saluran Telegramnya pada Kamis.
Rival IIA ini memiliki sejarah menargetkan kaum Syiah, yang mereka anggap sesat.
Penembakan tersebut merupakan serangan pertama terhadap warga Syiah di provinsi Daykundi sejak IIA mengambil alih kekuasaan pada 2021.
Daykundi dihuni oleh mayoritas Syiah dan dianggap sebagai salah satu provinsi teraman di Afghanistan.
Awal bulan ini, ISKP mengklaim melakukan bom bunuh diri di ibu kota Afghanistan yang menewaskan 6 orang.
Kelompok ini juga mengaku berada di balik serangan yang menargetkan wisatawan di Afghanistan pada Mei yang menewaskan 6 orang, termasuk 3 warga asing.
Pada Maret, ISKP juga menunjukkan kemampuannya yang lebih luas dengan menyerang gedung konser Moskow, yang menyebabkan 145 orang tewas. (hanoum/arrahmah.id)