WINA (Arrahmah.com) – ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di pusat Wina, dalam sebuah peryataan yang dikeluarkan melalui kantor berita Amaq, bersama dengan gambar dan video yang menunjukkan pria bersenjata yang diidentifikasi sebagai Kujtim Fejzulai (20).
Fejzulai dibunuh oleh polisi pada Senin malam usai melancarkan aksinya, lansir Al Jazeera (3/11/2020).
Gambar yang dirilis di Telegram menunjukkan seorang pria berjanggut bernama Abu Dagnah Al-Albany.
Nama Albany biasanya digunakan untuk menyebut seseorang yang berasal dari Albania. Pernyataan tersebut tidak mengidentifikasi pria itu dengan nama lain.
Al-Albany telah menyerang kerumunan di Wina tengah pada Senin (2/11) dengan pistol dan senapan mesin sebelum ditembak mati oleh polisi. Dalam foto tersebut, Albany membawa pistol, senapan mesin, dan parang serta mengenakan cincin bertuliskan “Muhammad adalah utusan Allah”.
Amaq memposting video Albany beberapa menit kemudian saat dia bersumpah setia kepada pemimpin ISIS, Abu Ibrahim Al-Hashemi Al-Quraishi. Dia berbicara menggunakan bahasa Arab di video itu.
Pejabat Austria telah mengidentifikasi penyerang sebagai Kujtim Fejzulai, seorang warga negara ganda Austria dan Makedonia Utara. Dia telah dijatuhi hukuman 22 bulan penjara pada April 2019 karena berusaha melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Pria bersenjata yang dibunuh oleh polisi beberapa menit setelah melepaskan tembakan di bar yang ramai, telah dibebaskan dari penjara kurang dari setahun yang lalu.
Sementara itu, polisi Austria mengatakan bahwa mereka telah menangkap 14 orang terkait dengan serangan itu.
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan pada Selasa (3/11) bahwa seorang wanita Jerman termasuk di antara para korban.
“Ada 18 penggerebekan di Wina dan Austria Bawah dan 14 orang telah ditahan,” kata Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer dalam konferensi pers yang disiarkan televisi pada Selasa. (haninmazaya/arrahmah.com)