IDLIB (Arrahmah.com) – Ledakan bom terjadi pada Minggu (14/8) mengguncang dekat kamp pengungsi Atmah di Idlib, perbatasan Suriah-Turki. Serangan tersebut mengakibatkan gugurnya sejumlah warga sipil dan melukai banyak lainnya. ISIS pada Senin (15/8) mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Klaim tersebut dirilis oleh media resmi ISIS, Amaq yang menyebutkan bahwa “Dengan izin Allah, Akhi Abul Yaman As-Syami berangkat menargetkan dua kelompok Shahawat murtad antek Amerika (Faylaq As-Syam) dan (Harakat Az-Zinki) di perbatasan Atmah di pedesaan Idlib. Serangan tersebut di tengah persiapan mereka untuk berangkat memerangi Daulah Al-Islamiyyah di Pedesaan Aleppo atas perintah dari tuan mereka yaitu Salibis. Maka pejuang kami bergerak ke tengah- mereka dan meledakkan sabuk peledaknya, jatuh korban dari mereka 50 orang tewas dan puluhan terluka.”
Sementara menurut Orient News, ledakan itu terjadi di dekat kantor polisi Atmah kemudian ambulans bergegas ke tempat kejadian.
Pembom bunuh diri itu meledakkan dirinya di dalam bus di pintu masuk Kamp Pengungsi Atmah dekat perbatasan.
Klaim tak mendasar ISIS berbeda dengan laporan media. Para awak media menegaskan bahwa sebagian besar korban berasal dari faksi oposisi yang tengah mengelola perbatasan kemanusiaan, antara lain Faylaq Asy-Syam, Suqurul Jibal, dan Liwa’ Hamzah.
Ini bukan pertama kali Mujahidin ditargetkan di perbatasan yang mereka kontrol. Perbatasan Bab Al-Salama dan Bab Al-Hawa juga menyaksikan serangan sebelumnya yang serupa, yang menyebabkan gugurnya puluhan warga sipil yang sebagian besar para pengungsi.
Serangan biadab ISIS ini bertepatan dengan kesibukan aliansi Mujahidin Jaisyul Fath yang tengah berjuang untuk membebaskan Aleppo.
(umarmukhtar/arrahmah.com)