(Arrahmah.com) – Anshar Al-Furqan merupakan satu-satunya kelompok Jihad yang aktif melawan Syiah Rafidhah di Iran saat ini. Seorang anggota di jajaran Ansar Al-Furqan (@naser_alquuran) memberi kesaksian bagaimana kelompok “Daulah Islamiyah”, atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, mencoba untuk membeli Baiat mereka dan mengeksploitasi kelemahan ekonomi mereka.
Kala itu IS menjanjikan bantuan kepada Ansar Al-Furqan dengan syarat mereka harus menerbitkan sebuah video resmi di mana isinya mereka akan mendeklarasikan Baiat kepada IS dan setelah itu IS bahkan mengiming-imingi akan menjadikan mereka pejabat di “Provinsi Balushistan”.
Setelah syahidnya Abu Hafsh Al-Balushi Rahimahullah, Amir Ansar Al-Furqan sebelumnya yang menolak untuk memberi Baiat kepada IS, IS pun mencoba untuk mempengaruhi orang lain dalam jajaran Ansar Al-Furqan yang mengambil alih tanggung jawab dalam bidang komunikasi (media/humas).
Menanggapi hal tersebut, sebagaimana dilansir Muqawamah Media pada Selasa (10/11/2015), para Ikhwah di Ansar Al-Furqan mencoba untuk membahas masalah ini dengan IS secara ilmiah, tetapi mereka kemudian menyadari bahwa tidak ada orang yang berilmu di jajaran IS. Mereka pun terkejut dengan kurangnya ilmu pengetahuan orang-orang dalam jajaran IS.
IS berusaha sangat keras dalam mempengaruhi Ansar Al-Furqon untuk mencapai kesepakatan dengan mereka, tapi Ansar Al-Furqan menolak segala jenis bantuan yang diembel-embeli dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh mereka.
Ikhwah di Ansar Al-Furqan menekankan bahwa mendukung Ansar Al-Furqan adalah wajib untuk setiap orang yang mampu melakukannya, dalam rangka untuk membantu Jihad mereka melawan Iran. Dan Ikhwah mengatakan kepada IS bahwa jika mereka ingin membantu, maka mereka harus melakukannya dengan mencari keridhaan Allah tanpa mengemis Baiat atau apa pun sebagai syarat.
IS sangat tertarik untuk memenangkan Baiat mereka, tetapi semua upaya mereka gagal. Para Ikhwah pun menduga bahwa Daulah juga mencoba untuk menyusup ke inti dari kelompok mereka, ditutupi dengan alasan bahwa mereka ingin bertemu dengan mereka dan berkomunikasi, namun Ansar Al-Furqan dengan bijak menolak.
Sementara itu, Ikhwah Ansar Al-Furqan memahami mengapa “Daulah” pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi begitu terobsesi dengan mereka, karena mereka adalah satu-satunya kelompok Jihad yang aktif di Iran pada saat ini.
Mereka memahami bahwa serangan terhadap Iran dari dalam lebih berbahaya bagi Syiah Rafidhah dari serangan terhadap perbatasan dari luar, tetapi anggota dari Ansar Al-Furqan ini mengakui bahwa tentu saja kedua taktik tersebut terpuji. Al-Akh yang bijaksana ini lebih lanjut menjelaskan bahwa ia hanya berbagi info ini sehingga orang akan memahami peristiwa yang mungkin terjadi di masa depan.
Skenario yang berbeda mungkin saja terjadi. IS pernah mencoba untuk menyusup ke jajaran Mujahidin Balushistan sebelumnya tetapi mereka gagal. Sejumlah faksi Mujahidin tidak memberikan Baiat kepada IS serta tidak menyetujui tindakan dan manhaj mereka. Faksi-faksi tersebut adalah Ansar Al-Furqan, Jaisyul Adl dan Jaisyul Nasr.
Mereka bisa saja mencoba untuk menyusup ke faksi-faksi itu lagi, memecah belah mereka dan membuat mereka berperang satu sama lain, dan jika mereka gagal mereka bisa mendirikan cabang baru di wilayah yang akan mengulangi skenario Afghanistan. Dan Allah Maha Tahu yang terbaik.
(aliakram/arrahmah.com)