HASAKAH (Arrahmah.id) — Setelah sebelumnya pesawat tempur dan artileri Amerika Serikat (AS) diterjunkan untuk membebaskan Penjara Al Sina’a, kini AS turunkan pasukan darat khusus mereka.
Dilansir New York Times (26/1/2022), pasukan khusus AS ini turun untuk membantu Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dalam membebaskan sandera yang masih banyak di penjara, kata Pentagon.
Setelah empat hari serangan udara dan artileri AS dan Inggris, kelompok militan Islamic State (ISIS) masih tidak mau menyerahkan diri dan malah ingin pertempuran sampai mati.
Hingga hari Selasa (25/1), pasukan SDF masih gagal untuk menetralisir para militan. Militan ISIS masih menguasai beberapa fasilitas penjara dan pemukiman di daerah tersebut.
Beberapa hari lalu, ratusan militan ISIS menjebol penjara Al Sina’a di Hasakah, untuk membebaskan rekan-rekan mereka yang ditahan disana sejak hancurnya kekhilafahan ISIS oleh koalisi internasional pada tahun 2019.
Penjebolan penjara, yang menampung sekitar 3.000 militan ISIS dan hampir 700 anak laki-laki anggota ISIS, telah berkembang menjadi kasus penyerangan penjara terbesar ISIS dalam beberapa tahun terakhir ini.
Penjara Al Sina’a yang berkapasitas di luar batas ini sebelumnya telah beberapa kali menjadi target serangan dan pemberontakan tahanan di dalamnya.
Pasukan SDF yang dibiayai AS telah mengadu selama bertahun-tahun kepada dunia bahwa mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengurusnya.
Bentrokan itu diliput oleh media lokal. ISIS sendiri pun membagikan rekaman militannya dari daerah tersebut untuk kampanye propagandanya.
Menurut laporan lokal, SDF membuat kesepakatan dengan para jihadis dan menukar beberapa sandera SDF dengan makanan. Namun, belum ada kabar terbaru mengenai nasib mereka.(hanoum/arrahmah.id)