KAIRO (Arrahmah.com) – Kelompok Negara Islam pada Kamis (31/10/2019), lewat sayap medianya, Al Furqan, mengkonfirmasi pemimpinnya Abu Bakar Al Baghdadi telah tewas, kantor berita kelompok Amaq mengatakan dalam rekaman audio setelah serangan akhir pekan AS.
Al Baghdadi, pria kelahiran Irak yang menurut Reuters bangkit dari ketidakjelasan untuk menyatakan dirinya “khalifah” dari semua Muslim sebagai pemimpin Negara Islam, dibunuh oleh pasukan khusus AS di Suriah barat laut, kata Presiden Donald Trump pada Minggu (27/10).
Selain itu, kelompok tersebut, melalui juru bicara barunya Abu Hamza Al Qurayshi, mengumumkan bahwa pengganti tampuk kepemimpinan Al Baghdadi diidentifikasi sebagai Abu Ibrahim Al Hashemi Al Qurayshi.
Kelompok itu, yang menguasai petak-petak Irak dan Suriah antara 2014 dan 2017, juga mengkonfirmasi kematian juru bicara Abu al-Hassan al-Muhajir.
Al Baghdadi terbunuh di Idlib di Suriah barat laut.
Pasukan khusus AS melakukan operasi Suriah di mana Baghdadi bunuh diri dan tiga anaknya dengan meledakkan rompi bunuh diri ketika ia terpojok di sebuah terowongan, menurut pejabat AS.
Pernyataan itu meminta para pengikut kelompok tersebut untuk bersumpah setia kepada pemimpin baru, yang gelarnya menunjukkan bahwa ia mengklaim keturunan dari suku Nabi Muhammad.
Pernyataan itu juga ditujukan kepada Amerika Serikat, berbunyi: “Jangan bersukacita.”
Al Muhajir sendiri terbunuh dalam operasi gabungan AS dengan pasukan Kurdi di kota Jarablus di Suriah utara beberapa jam setelah kematian Al Baghdadi. (Althaf/arrahmah.com)