SURIAH (Arrahmah.id) — Kelompok militan Islamic State (ISIS) kembali menyatakan melakukan sejumlah serangan mematikan di beberapa wilayah. Terbaru mereka mengklaim serangan terhadap bus militer Suriah yang menewaskan sedikitnya 14 tentara di gurun Suriah pada Selasa (9/1/2024).
“Setidaknya 14 anggota pasukan rezim tewas dan beberapa lain terluka dalam serangan berdarah ISIS terhadap bus militer di gurun dekat kota kuno Palmyra,” kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), dikutip dari Rudaw (10/1).
Pekan lalu, ISIS membunuh sembilan tentara pemerintah Suriah dan milisi Syiah dalam serangan terhadap pos militer di gurun timur, menurut lembaga pengawas yang berbasis di Inggris itu.
Sebelumnya, dua anggota milis Syiahi Hashed al-Shaabi Irak tewas dalam serangan yang diklaim dilakukan ISIS, ungkap kelompok pro-Iran dan sumber keamanan Irak pada Ahad (7/1).
“Kedua milisi itu tewas setelah terluka ketika mereka menghadapi serangan oleh kelompok jihad pada Sabtu (6/1) malam di provinsi Salaheddin di utara Baghdad, lapor Hashed dalam pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah Irak.
Seorang sumber keamanan, yang berbicara kepada AFP tanpa menyebut nama, mengonfirmasi jumlah korban tewas dan mengatakan bahwa ISIS menyerang pos (militer) Hash pada Sabtu malam di daerah Al-Zarka di utara provinsi tersebut.
Hashed al-Shaabi ialah koalisi mantan unit paramiliter Syiah pro-Iran yang telah diintegrasikan dalam angkatan bersenjata reguler.
ISIS mengklaim serangan itu dalam satu pernyataan yang dipublikasikan di saluran Telegram kelompok tersebut yang mengatakan dua anggota Hash telah terbunuh dan tiga lain terluka.
Beberapa jam setelah serangan itu, militer Irak membombardir tempat persembunyian ISIS di provinsi Diyala dekat Salaheddin dan menewaskan lima pejuang kelompok tersebut, menurut unit media pemerintah untuk urusan keamanan.
Serangan ISIS tidak hanya melanda Suriah dan Irak, tetapi juga Afghanistan.
Menurut polisi setempat, korban tewas akibat serangan terhadap bus di Kabul barat, Afghanistan, yang diklaim oleh kelompok ISIS meningkat dari dua menjadi lima pada Ahad (7/1).
Juru bicara kepolisian Kabul Khalid Zadran memberikan jumlah korban awal dua orang tewas dan 14 terluka dalam ledakan di bus pada Sabtu malam, Dasht-e-Barchi, ibu kota daerah itu yang merupakan daerah kantong komunitas Syiah Hazara.
Pada November, setidaknya tujuh orang tewas dalam ledakan di bus, Dasht-e-Barchi, yang juga diklaim oleh ISIS.
Tidak hanya itu, ISIS juga menebar dua bom di Iran selatan yang menewaskan 91 orang. Ini dikatakan media pemerintah pada Sabtu.
Dua ledakan di Kerman pada Rabu (3/1) menghantam kerumunan orang pada upacara peringatan di dekat makam Qasem Soleimani, seorang jenderal penting Garda Revolusi yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Irak pada Januari 2020. (hanoum/arrahmah.id)