BERLIN (Arrahmah.id) — Sebuah sel yang berafiliasi dengan kelompok militan Islamic State (ISIS) telah menyerukan serangan-serangan tunggal terhadap acara-acara LGBT di Jerman, menurut laporan-laporan berita setempat.
Dilansir Brussel signal (14/10/2024), dalam sebuah majalah yang diterbitkan pada tanggal 14 Oktober oleh kelompok militan Islamic State Khurasan Province (ISKP), yang dilaporkan oleh jurnalis Jerman, jaringan ISIS tersebut tampaknya merayakan serangan fatal pada tanggal 23 Agustus di Solingen, North Rhine-Westphalia.
Insiden di sebuah acara pro-keberagaman itu mengakibatkan tiga orang tewas ditikam, dan delapan orang lainnya terluka. Seorang migran Suriah ditangkap terkait serangan tersebut
ISPK kini menyerukan serangan “balas dendam” serupa untuk dilakukan di seluruh Jerman, meminta para penyerang tunggal yang bersimpati pada ISIS untuk menargetkan acara-acara LGBT.
“Wahai serigala tunggal, di manakah kamu?”, demikian bunyi salah satu gambar di majalah tersebut yang menggambarkan perpaduan antara pisau dan kapak.
Martin Hess, anggota parlemen dari partai oposisi Bundestag untuk partai Alternatif untuk Jerman (AfD), menggunakan media sosial untuk mengecam publikasi tersebut.
Mengecam seruan kelompok militan untuk melakukan lebih banyak serangan, politisi tersebut juga membidik pemerintah “lampu lalu lintas” yang beraliran kiri-tengah di negara itu atas masalah ini, dan menyarankan kebijakan perbatasan terbuka Berlin terhadap migrasi telah mengimpor warga asing ke dalam negeri.
“Terlepas dari serangan di Solingen dan bahaya yang diimpor ini, pemerintah lampu merah tidak ingin memperbaiki arah migrasi yang merusak,” katanya.
“Ini berkat Partai Hijau yang ramah migran dan SPD, yang sekali lagi, sama sekali tidak berhubungan dengan kenyataan, menyangkal adanya hubungan antara situasi keamanan kita dan migrasi massal.”
Publikasi ISIS juga dilaporkan oleh Bild membuat otoritas keamanan khawatir, dengan tabloid tersebut mengklaim telah berbicara dengan “pejabat tinggi keamanan negara” yang menganggap seruan untuk melakukan kekerasan sebagai hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Sudah jelas bahwa organisasi ISIS akan mengaku bertanggung jawab atas serangan Solingen. Namun perayaan semacam ini segera menyertakan seruan untuk para peniru,” kata pihak berwenang.
“Ada gelombang militan muda yang nyata yang sedang bergulir. Dan seruan yang ditargetkan untuk menyerang acara-acara LGBT sangat mengkhawatirkan kami… Seruan semacam ini adalah hal yang baru.”(hanoum/arrahmah.id)