GAROWE (Arrahmah.id) — Kelompok militan Islamic State (ISIS) pada hari Rabu (1/1/2025) mengaku bertanggung jawab atas serangan di pangkalan militer di wilayah Puntland, Somalia timur laut.
Dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters (2/1), ISIS mengatakan serangan itu dilakukan oleh 12 militan dan dua kendaraan yang dipasangi bom. Tak kurang 22 personel militer somalia tewas dan puluhan lainnya terluka.
Pihak berwenang Somalia tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Pada hari Selasa, pasukan keamanan di Somalia mengatakan mereka telah memukul mundur serangan oleh pelaku bom bunuh diri ISIS di pangkalan militer di Puntland, menurut penyiar negara bagian setempat dan seorang pejabat militer.
Kapten Yusuf Mohamed, seorang perwira di pasukan kontraterorisme Puntland, mengatakan kepada Reuters pada hari Selasa bahwa sembilan pelaku bom bunuh diri telah tewas dan beberapa tentara telah terluka, di dekat kota Dharjaale di wilayah Bari.
Kelompok tersebut secara resmi diakui sebagai provinsi ISIS di Somalia pada tahun 2017 dan telah bermarkas di daerah pegunungan Puntland.
Selama bertahun-tahun, kelompok tersebut dianggap sebagai ancaman keamanan kecil di negara Tanduk Afrika tersebut dibandingkan dengan asy Syabaab, yang menguasai sebagian besar wilayah Somalia selatan.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ISIS telah mengubah dirinya menjadi bagian penting dari jaringan kelompok jihadis di seluruh dunia, dengan pemimpinnya, Abdulqadir Mumin.
Analis keamanan mengatakan ISIS di Somalia telah tumbuh kuat karena masuknya pejuang asing dan peningkatan pendapatan mereka. (hanoum/arrahmah.id)