KABUL (Arrahmah.id) – ISIS pada Sabtu (3/12/2022) mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap kedutaan Pakistan di Kabul, yang disebut Islamabad sebagai “upaya pembunuhan”.
Seorang penjaga keamanan terluka dalam serangan pada Jumat (2/12) di ibukota Afghanistan itu.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh pemantau jihadis SITE, cabang regional ISIS mengatakan telah “menyerang duta besar Pakistan yang murtad dan pengawalnya”.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menyebutnya sebagai “upaya pembunuhan” terhadap kepala misi, dan menuntut penyelidikan.
Seorang juru bicara polisi Kabul mengatakan seorang tersangka telah ditangkap dan dua senjata ringan disita setelah pasukan keamanan menyapu gedung di dekatnya.
Meskipun Pakistan tidak secara resmi mengakui pemerintahan Imarah Islam Afghanistan, kedutaannya tetap dibuka bahkan ketika kelompok tersebut mengambil alih pada Agustus tahun lalu, dan mempertahankan misi diplomatik penuh.
Seorang juru bicara kementerian luar negeri Afghanistan mengatakan mereka mengutuk keras “serangan yang gagal” tersebut.
“Imarah Islam Afghanistan tidak akan mengizinkan aktor jahat untuk mengancam keamanan misi diplomatik di Kabul,” katanya dalam sebuah pernyataan, berjanji untuk menemukan dan menghukum mereka yang bertanggung jawab.
Pakistan memiliki hubungan yang rumit dengan Taliban. Islamabad telah lama dituduh mendukung para Islamis bahkan ketika mendukung invasi pimpinan AS ke Afghanistan yang menggulingkan mereka setelah serangan 9/11.
Pakistan adalah rumah bagi lebih dari satu juta pengungsi Afghanistan, dan perbatasan di antara kedua negara sering menjadi ajang bentrokan.
Sejak kembali berkuasa, Taliban Afghanistan bersikeras bahwa mereka tidak akan mengizinkan kelompok militan asing untuk beroperasi dari dalam negeri. (zarahamala/arrahmah.id)