KABUL (Arrahmah.com) – Dua kameramen Al Jazeera yang ditangkap di selatan Afghanistan awal pekan ini oleh tentara ISAF akhirnya dibebaskan, Al Jazeera melaporkan pada hari Jumat (24/9/2010).
ISAF menerima banyak tekanan, baik dari Afghanistan maupun di luar Afghanistan, untuk membebaskan Mohamed Nader Jumaa dan Rahmatullah Nekzad.
Hojatullah Mujadadi, manajer salah satu statsiun radio di Kamisa, yang juga ditahan, akhirnya dibebaskan.
“Saya bebas,” kata Jumaa saat ia meninggalkan bandara Kandahar, salah satu pangkalan NATO terbesar di Afghanistan selatan. “Mereka bilang, saya bisa pergi.”
Jumaa ditangkap pada Rabu pagi (22/9) di Kandahar oleh tentara ISAF dengan tuduhan sebagai fasilitator media dan propaganda Taliban hanya karena merekam serangan pada saat pemilihan.
Ia diintrogasi selama tiga hari berturut-turut oleh tentara AS.
Dalam pernyataan yang diumumkan pada hari Rabu (22/9), Al Jazeera mengatakan bahwa penangkapan tersebut merupakan upaya kepimpinan ISAF untuk mengebiri pemberitaan komprehensif dari perangnya di Afghanistan.
Sehari setelahnya, presiden Afghanistan, Hamid Karzai, mengirimkan utusannya untuk menindaklanjuti kabar penahanan tersebut dan mendesak pembebasan atas jurnalis yang telah ditahan oleh ISAF.
Pada hari yang sama, puluhan jurnalis menggelar aksi demonstrasi di luar kantor gubernur di Kandahar untuk mengekspresikan kemarahan atas penangkapan tersebut. (althaf/arrahmah.com)