KIRYAT SHMONA (Arrahmah.id) – Israel Hayom melaporkan pada Rabu (9/10/2024) bahwa sistem pertahanan rudal Iron Dome ‘Israel’ tidak aktif selama serangan roket terakhir yang ditembakkan oleh gerakan perlawanan Lebanon Hizbullah di permukiman utara Kiryat Shmona.
Pihak berwenang ‘Israel’ sedang menyelidiki alasan di balik kegagalan Iron Dome dalam mencegat serangan roket baru-baru ini terhadap permukiman ‘Israel’ utara.
Menurut militer ‘Israel’, sekitar 20 roket diluncurkan dari Lebanon ke arah Kiryat Shmona dan daerah sekitarnya. Pecahan roket menewaskan dua warga ‘Israel’, sementara sirene juga berbunyi karena peringatan palsu tentang potensi serangan pesawat nirawak.
⚡️ Hebrew media: two settlers killed in Hezbollah shelling of Kiryat Shmona today. pic.twitter.com/TH2PvqEzKQ
— Warfare Analysis (@warfareanalysis) October 9, 2024
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mengatakan beberapa gedung terbakar setelah terkena roket. “Kebakaran berkobar di beberapa gedung yang terkena serangan langsung, dan petugas pemadam kebakaran berupaya menahan penyebaran api sambil mencari korban,” kata Komandan Insiden Kepala Reshef Dror Buchnik.
⚡️BREAKING:
Missiles fired from Lebanon by Hezbollah hit Kiryat Shmona resulting in fires.
So far 2 Israelis reported dead and 4 injured.
Hezbollah announced officially targeting a gathering of Israeli enemy forces in the Kiryat Shmona settlement with a rocket salvo. pic.twitter.com/WVSPVwn5sP
— Suppressed News. (@SuppressedNws) October 9, 2024
‘Israel’ melancarkan kampanye pengeboman besar-besaran di Lebanon pada 23 September yang menewaskan lebih dari 1.000 orang dan membunuh banyak pemimpin dan komandan Hizbullah, termasuk sekretaris jenderal gerakan perlawanan, Hassan Nasrallah.
Namun, Hizbullah terus menembakkan roket ke sasaran-sasaran di ‘Israel’ utara, termasuk kota Haifa dan Tel Aviv. Pasukan darat Hizbullah juga telah menggagalkan upaya pasukan darat ‘Israel’ untuk memasuki Lebanon.
Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu pada 8 Oktober menyerukan kepada rakyat Lebanon untuk “membebaskan [negara mereka] dari Hizbullah,” dan mengancam mereka dengan “kehancuran dan penderitaan” jika mereka menolak untuk melakukannya.
Kabinet Netanyahu juga mempertimbangkan serangan militer terhadap Iran, menyusul serangan balistik balasan Iran yang menargetkan pangkalan militer di ‘Israel’ pada 1 Oktober.
Netanyahu diperkirakan berbicara dengan Presiden AS Joe Biden melalui panggilan telepon kemarin membahas rencana ‘Israel’. Netanyahu mengancam akan menyerang infrastruktur energi nuklir dan minyak Iran. (zarahamala/arrahmah.id)