TEHERAN (Arrahmah.com) – Mohsen Rezaei, seorang mantan komandan Revolusi Iran (IRGC), mengatakan bahwa Iran tidak akan berhenti mendukung rezim Asad, Yaman dan Bahrain.
Rezaei menambahkan dalam wawancara dengan surat kabar AS Christian Science Monitor bahwa Iran tidak akan mengobarkan perang melawan Arab Saudi tidak seperti propaganda perang Riyadh adalah mengadopsi sikap yang sama di wilayah tersebut.
Wawancara ini bertepatan dengan pertanyaan serupa yang dibuat oleh Komandan Pasukan al-Quds IRGC Mayor Jenderal Qasem Soleimani tentang konflik politik yang sedang berlangsung di Iran, menyusul kritik yang menuntut dia untuk menghentikan intervensi militer di Suriah.
Soleimani menuduh pihak internal di Iran berusaha untuk mempengaruhi warga Iran bahwa negara itu berada dalam isolasi internasional.
Mengomentari peran Iran di kawasan itu, Soleimani secara implisit mengkritik keputusan Presiden Iran Hassan Rouhani untuk membangun kembali hubungan dengan negara-negara lain, dan mengatakan bahwa siapa pun – yang mencoba untuk membuat permusuhan yang nampak seperti teman – adalah pengkhianat.
“Soleimani dan sejenisnya selalu mengklaim bahwa “Israel” dan AS adalah musuh mereka, tapi kami tidak pernah menyaksikan serangan udara koalisi pimpinan AS membunuh atau melukai pasukan IRQC yang berada di bawah kapabilitas pesawat tak berawak AS. Hanya pejuang Suriah yang dibunuh secara massal. Kami terbiasa dengan pidato dan lelucon seperti ini yang disampaikan teroris Iran,” seorang analis politik Suriah mengatakan kepada Orient Net dengan kondisi anonimitas.