TEHERAN (Arrahmah.com) – Seorang komandan tinggi Iran mengatakan pada Kamis (2/1/2020) bahwa Iran tidak bergerak menuju perang tetapi tidak takut akan konflik, kantor berita semi-resmi Tasnim melaporkan setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan Teheran berada di belakang protes anti-AS di Irak.
Trump menuduh Iran mengatur demonstrasi di kedutaan besar AS di Irak pada Selasa (31/12/2019) dan mengatakan Teheran akan dianggap bertanggung jawab. Iran telah menolak tuduhan itu.
“Kami tidak memimpin negara ke dalam perang, tetapi kami tidak takut perang apa pun dan kami memberi tahu Amerika untuk berbicara semestinya dengan bangsa Iran. Kami memiliki kekuatan untuk menghancurkan mereka beberapa kali dan tidak takut,” kata Komandan Pengawal Revolusi Iran (IRGC), Brigadir Jenderal Hossein Salami, seperti dikutip oleh Tasnim.
Trump telah mengatakan dalam sebuah tweet pada Selasa (31/12) bahwa Iran harus “bertanggung jawab penuh atas nyawa yang hilang, atau kerusakan yang terjadi, di salah satu fasilitas AS. Mereka, ujar Trump merujuk Iran, harus membayar HARGA yang sangat BESAR!
“Ini bukan Peringatan, itu Ancaman.” lanjut Trump.
Namun kemudian dia mengatakan tidak ingin meramalkan perang dengan Iran.
Kepala Tentara Iran Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi mengatakan pada hari yang sama (2/1) pasukannya siap untuk menghadapi “musuh”.
“Angkatan bersenjata kami … memantau semua gerakan, dan jika ada yang membuat kesalahan sekecil apa pun, mereka akan bereaksi dengan tegas, dan jika situasinya memanas, kami akan menunjukkan kemampuan kami kepada musuh,” Mousavi seperti dikutip oleh kantor berita negara IRIB.
Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei pada Rabu (1/1) mengutuk serangan AS terhadap milisi sekutu Iran di Irak, menyalahkan Amerika Serikat atas kekerasan di tetangga Iran.
Iran memprotes pada Rabu (1/1) kepada seorang utusan Swiss, yang mewakili kepentingan AS di Teheran, atas apa yang disebutnya “pernyataan perang” oleh para pejabat Amerika. (Althaf/arrahmah.com)