BAGHDAD (Arrahmah.com) – Seorang aktivis Irak ditembak mati semalam di Baghdad, seorang sumber kepolisian mengatakan kepada AFP pada Kamis (2/1/2020), ketika demonstrasi anti-pemerintah terus dilakukan.
Aktivis bernama Saadoun al-Luhaybi, ditembak di kepala di lingkungan barat daya ibukota Irak, kata sumber kepolisian.
Dia telah mengambil bagian dalam demonstrasi yang dipimpin kaum muda yang mengguncang Irak sejak awal Oktober yang menuntut pemecatan kelas penguasa yang dipandang korup, tidak kompeten, dan terikat pada Iran.
Para pengunjuk rasa telah menduduki Tahrir Square yang ikonis di Baghdad, tepat di seberang sungai Tigris dari Zona Hijau, rumah bagi kantor-kantor pemerintah, markas besar PBB, dan kedutaan besar asing.
Pada Selasa (31/12/2019), massa yang marah berbaris ke Zona Hijau dan ke kedutaan AS, marah atas serangan udara Amerika yang menewaskan pejuang dari milisi Unit Mobilisasi Populer (PMU).
Mereka mengepung kedutaan selama lebih dari 24 jam, meninggalkan lokasi tersebut pada Rabu (1/1) sore setelah perintah dari PMU.
Para demonstran anti-pemerintah yang telah turun ke jalan selama berbulan-bulan menegaskan gerakan mereka sama sekali tidak terkait dengan kerumunan yang mengepung dan merusak misi Amerika.
“Kami tidak ada hubungannya dengan itu,” seorang demonstran di kota pusat protes selatan Diwaniyah mengatakan kepada AFP.
Para pengunjuk rasa masih menduduki jalanan di kota itu, tempat mereka menutup sebagian besar kantor dan sekolah pemerintah.
Mereka secara singkat mengizinkan kantor pemerintah daerah untuk dibuka kembali agar karyawan menerima gaji mereka pada akhir tahun, kata seorang koresponden AFP. (Althaf/arrahmah.com)