WASHINGTON (Arrahmah.com) – Iran, Yordania, Pakistan dan Mesir adalah negara yang paling sering dimata-matai AS, lapor The Guardian pada Ahad (9/6/2013) mengutip sebuah dokumen rahasia.
Dokumen-dokumen tersebut, menurut laporan Guardian, menunjukkan alat rekaman NSA dan analisis intelijen. Alat ini disebut sebagai “informan tanpa batas” yang mengumpulkan data dari komputer dan jaringan telepon.
“Alat ini memungkinkan pengguna untuk memilih negara pada peta dan melihat volume metadata dan memilih rincian mengenai koleksi di negara tersebut,” ujar lembar fakta NSA mengenai program tersebut seperti dilaporkan Guardian.
Iran merupakan negara utama dimana spionase dikumpulkan dengan setidaknya 14 miliar laporan selama periode 30 hari yang berakhir pada Maret 2013.
Negara kedua adalah Pakistan dengan 13,5 milyar pada periode yang sama, diikuti oleh Yordania dengan 12,7 milyar.
Mesir dan India adalah dua negara terakhir yang disorot dengan warna merah, warna yang menandakan pengawasan tinggi.
Laporan ini muncul di tengah tuduhan kongres kepada NSA yang mengklaim agen telah memata-matai orang-orang Amerika.
Pada bulan Maret tahun ini, NSA berbohong pada sidang senat bahwa teknologi dikembangkan sejauh ini bukan untuk melacak dan mengumpulkan data pada komunikasi masyarakat. (haninmazaya/arrahmah.com)