TEHERAN (Arrahmah.id) — Wakil Duta Besar Iran untuk Kabul mengatakan bahwa pemerintah Iran tidak mengizinkan siapa pun di Iran untuk terlibat dalam aktivitas politik melawan Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA), lapor Radio Televisi Afghanistan (RTA).
Seperti dilansir RTA (16/4/2024), Seyyed Hassan Mortazavi, Wakil Duta Besar Iran, membuat pernyataan ini saat bertemu dengan Maulawi Abdul Kabir, Wakil Perdana Menteri IIA.
Ia menambahkan bahwa Mortazavi mengatakan kepada Abdul Kabir bahwa Iran sedang berusaha menciptakan interaksi positif antara negara-negara regional dan IIA.
Menurut IIA, diplomat Iran itu juga menyerukan perluasan lebih lanjut hubungan antara Kabul dan Teheran.
Setelah pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban di Afghanistan, Iran adalah salah satu negara pertama yang memperkuat hubungan politik dan ekonominya dengan IIA.
Pemerintah Iran, tak lama setelah pengambilalihan Afghanistan, menyerahkan kedutaan Afghanistan kepada perwakilan IIA di Teheran dan kemudian memperkuat hubungan diplomatik dan komersial dengan kelompok tersebut.
Pejabat Iran ini mengutip kurangnya dukungan Iran terhadap aktivitas politik lawannya, meskipun sumber yang dekat dengan Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRF) mengatakan kepada Afghanistan International pada tanggal 6 April bahwa polisi Iran telah menangkap tiga anggota front tersebut dengan tuduhan bergabung kelompok militan Islamic State (ISIS).
Pada tanggal 6 April, Saeed Montazer al-Mahdi, juru bicara pasukan penegak hukum Iran, mengatakan bahwa mereka telah menangkap “anggota senior dan komandan operasional ISIS” bernama “Mohammad Zakir” (dikenal sebagai Ramesh) dan dua anggota kelompok lainnya di kota Mahdasht, Karaj. (hanoum/arrahmah.id)