TEHERAN (Arrahmah.com) – Seorang anggota angkatan bersenjata Iran terlibat dalam pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka negara itu, Mohsen Fakhrizadeh, pada November, menurut kementerian intelijen.
“Martir Fakhrizadeh adalah anggota angkatan bersenjata dan orang yang melakukan persiapan pertama untuk pembunuhan itu juga anggota angkatan bersenjata,” kata Menteri Intelijen Mahmoud Alavi dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah pada Senin tanpa menjelaskan lebih lanjut, lansir Al Jazeera (9/2/2021).
“Kami tidak dapat melakukan pekerjaan intelijen di bidang angkatan bersenjata,” tambahnya.
Fakhrizadeh dibunuh di siang bolong pada akhir November ketika dia mengendarai mobil bersama istrinya di Absard, sebuah kota di provinsi Teheran.
Para pejabat mengatakan “Israel” melakukan serangan itu menggunakan senapan mesin kendali yang dipandu satelit yang dipasang di bagian belakang truk pick-up yang kemudian meledak.
“Israel” tidak secara resmi menanggapi tuduhan itu, tetapi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengklaim pada 2018 bahwa Fakhrizadeh memimpin program senjata nuklir rahasia.
“Ingat nama itu,” kata Netanyahu saat itu, mengacu pada Fakhrizadeh.
Para pejabat Iran mengatakan Fakhrizadeh adalah seorang wakil menteri pertahanan pada saat pembunuhan itu dan bekerja pada “pertahanan nuklir dan rudal”.
Iran berulang kali membantah pernah memiliki program senjata nuklir.
Menurut Alavi, kementerian intelijen telah memperingatkan aparat keamanan Iran tentang ancaman terhadap Fakhrizadeh dua bulan sebelum serangan itu terjadi dan bahkan telah mengidentifikasi lokasi di mana pembunuhan itu akan terjadi lima hari sebelumnya, tetapi tidak mengetahui waktunya.
“Kami meminta seseorang dari mereka [angkatan bersenjata] untuk duduk dan menangani masalah ini, tetapi sayangnya insiden itu terjadi sebelum mereka dapat memperkenalkan perwakilan dan kami dapat mengatasinya,” kata menteri. (haninmazaya/arrahmah.com)