TEHERAN (Arrahmah.com) – Kepala Organisasi Energi Atom Iran pada Sabtu (12/9/2015) mengungkapkan bahwa Iran telah menemukan cadangan uranium tak terduga, dan mereka akan segera memulai penggalian elemen radioaktif itu di sebuah tambang baru.
Namun beberapa analis mengatakan, bahwa Iran memiliki pasokan uranian yang rendah, dan cepat atau lambat perlu mengimpor uranium sebagai bahan baku dalam program nuklirnya.
Adanya indikasi bahwa Iran bisa menjadi semakin mandiri dalam program nuklirnya dengan adanya penemuan tersebut, maka akan ada pengawasan ketat yang dilakukan oleh kekuatan dunia, yang mencapai suatu kesepakatan dengan Teheran pada bulan Juli atas program tersebut. Mereka khawatir kegiatan nuklir itu ditujukan memproduksi senjata atom.
“Saya tak bisa mengumumkan (tingkat) cadangan tambang uranium Iran. Yang penting adalah sebelum prospek udara untuk bijih uranium kami tak terlalu optimistis, tapi penemuan-penemun baru telah membuat kami percaya diri mengenai cadangan kami,” kata Ali Akbar Salehi, sebagaimana dilansir Reuters, Ahad (13/9).
Salehi juga mengungkapkan bahwa eksplorasi uranium itu telah menutupi hampir dua pertiga dari kebutuhan Iran, ekstradisi uranium akan dimulai di sebuah tambang baru di provinsi Yazd.
Pada Juli, resolusi yang didukung oleh semua 15 anggota DK PBB menyetujui pencabutan sanksi atas Iran sebagai imbalan atas pembatasan kegiatan nuklir mereka. Namun resolusi juga memberikan sebuah mekanisme agar sanksi PBB itu ‘diberlakukan kembali’ jika Iran gagal memenuhi kewajibannya.
Bagaimanapun resolusi PBB menegaskan tidak ada sanksi yang dicabut sampai Badan Tenaga Atom Internasional, IAEA, mengirimkan laporan yang mengukuhkan bahwa Iran sudah sudah mengambil langkah-langkah yang ditetapkan kesepakatan.
Sanksi terhadap perusahaan yang ikut ambil bagian dalam industri pertambangan uranium Iran juga akan dicabut ketika perjanjian itu diimplementasikan.
Setelah upaya puluhan tahun, Iran – yang telah secara konsisten mengatakan bahwa program nuklirnya untuk tujuan damai – telah mencapai siklus penuh dari bahan bakar nuklirnya, mulai dari ekstraksi bijih uranium hingga pengayaan dan produksi bahan bakar untuk reaktor nuklir.
Uranium bisa digunakan untuk produksi listrik sipil dan tujuan ilmiah, tetapi juga merupakan bahan utama dalam pembuatan senjata nuklir yang mematikan. Departemen Luar Negeri AS mengatakan, setiap cadangan baru uranium yang ditemukan di Iran akan berada di bawah pengawasan.
(ameera/arrahmah.com)