LONDON (Arrahmah.com) – Iran mungkin telah mengeksekusi lebih dari 1.000 orang pada tahun 2015, menurut laporan pengawas hak asasi manusia yang berbasis di London, Amnesti Internasional seperti dilansir Arab News pada Jum’at (8/1/2016).
“Iran mengeksekusi sekitar 700 orang dalam enam bulan pertama di tahun 2015, rata-rata tiga orang setiap hari dan jumlah eksekusi hingga akhir tahun mungkin melebihi 1.000 orang,” ujar laporan tersebut.
Mereka dieksekusi karena perdagangan obat-obat terlarang, namun ada juga yang berlatar agama dan korupsi.
Said Boumedouha, wakil direktur Amnesti Internasional untuk Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) mengatakan: “Jumlah korban eksekusi Iran sangat mengejutkan untuk semester pertama di tahun 2015.”
“Jika pemerintah Iran mempertahankan tingkat eksekusi mengerikan seperti yang kita saksikan, jumlah korban eksekusi hingga akhir tahun bisa melebihi 1.000 orang,” lanjut Boumedouha.
“Ini menimbulkan kekhawatiran di negara seperti Iran di mana pengadilan terang-terangan tidak adil.”
Di antara mereka yang dikirim ke tiang gantungan termasuk ulama dan aktivis Muslim (Ahlu Sunnah) yang menjadi minoritas di Iran, termasuk Shahram Ahmadi. Adiknya, Bahram Ahmadi dieksekusi tahun 2012 bersama lima ulama Muslim lainnya.
Selain itu Teheran juga mengeksekusi Rayhana Jabbari di bulan Oktober 2014 meskipun kampanye internasional mendesak penangguhan hukuman yang digambarkan sebagai parodi oleh Amnesti Internasional.
Jabbari (26) digantung karena mencoba membunuh seorang mantan pejabat intelijen yang menurut pernyataannya mencoba melakukan kekerasan seksual kepadanya. (haninmazaya/arrahmah.com)