TEHERAN (Arrahmah.id) — Polisi Iran mengumumkan pada Jumat (17/5/2024) bahwa mereka menangkap lebih dari 250 orang, termasuk tiga orang asing, karena mempromosikan “satanisme” di sebelah barat ibu kota Iran, Teheran, media pemerintah melaporkan.
“Pusat Informasi Polisi mengumumkan pengidentifikasian, pembongkaran, dan penangkapan luas terhadap anggota jaringan setan,” ungkap kantor berita negara IRNA (17/5), mengutip pernyataan polisi.
Polisi menangkap “146 pria dan 115 wanita” yang “berada dalam kondisi yang tidak layak dan tidak senonoh dengan lambang, tanda, dan simbol setan pada pakaian, kepala, wajah, dan rambut mereka,” kata pernyataan itu.
“Tiga warga negara Eropa” juga ditangkap dalam operasi polisi di Kota Shahryar, sebelah barat Teheran, pada Kamis (16/5) malam.
Polisi menambahkan “simbol satanisme, minuman beralkohol dan zat psikoaktif serta 73 kendaraan disita” dalam penggerebekan tersebut.
Penggerebekan terhadap apa yang disebut pertemuan “setan” kerap terjadi di negara yang sangat konservatif tersebut. Penggerebekan sering kali menargetkan pesta atau konser dengan konsumsi alkohol, yang sebagian besar dilarang di Iran.
Pada Juli 2009, polisi menangkap tiga orang di provinsi barat laut Ardebil terkait “pemujaan Setan.”
Pada Mei tahun yang sama, media di Republik Syiah itu mengatakan 104 “penyembah setan” ditangkap dalam penggerebekan di sebuah konser di Kota Shiraz di selatan di mana orang-orang konon meminum alkohol dan “menghisap darah”.
Pada 2007, polisi menangkap 230 orang dalam penggerebekan di sebuah konser rock ilegal di sebuah taman dekat Teheran. (hanoum/arrahmah.id)