TEHERAN (Arrahmah.id) – Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Mohammad Reza Ashtiani telah mengumumkan bahwa Iran siap untuk membantu Suriah dalam meningkatkan pertahanan dan daya tangkal terhadap pelanggaran-pelanggaran yang terus berlanjut terhadap kedaulatannya, terutama oleh AS dan “Israel”.
Ashtiani membuat pernyataan tersebut selama pertemuan dengan mitranya dari Suriah, Ali Mahmoud Abbas di Teheran, dan menyatakan bahwa negaranya bersedia untuk “menggunakan kemampuan penuhnya” untuk membantu Suriah, seperti halnya [Iran] mendukung Suriah selama perang melawan terorisme.”
“Setiap kesalahan strategis dan petualangan AS dan rezim Zionis akan menyebabkan memburuknya situasi di kawasan ini,” kata Ashtiani, seperti dilansir MEMO (17/3/2024).
Menteri pertahanan Iran juga mengaitkan kematian lebih dari 30.000 warga Palestina dan luka-luka 70.000 orang lainnya di Gaza dengan AS, yang “tidak akan terjadi tanpa dukungan Amerika Serikat, sikap diam dari organisasi-organisasi internasional, dan keengganan beberapa negara Arab dan Islam.”
Dia lebih lanjut mengutuk agresi “Israel” yang terus menerus di Suriah sebagai “pelanggaran terhadap integritas teritorial Suriah,” sementara juga mengecam kehadiran militer AS yang “tidak sah, menduduki, ilegal, dan tidak dapat dibenarkan” di negara itu.
Beberapa jam setelah pertemuan tersebut, “Israel” melakukan beberapa serangan udara di Damaskus, yang mengakibatkan satu orang tentara Suriah mengalami luka-luka dan kerusakan material.
“Sekitar pukul 00:42 lewat tengah malam, musuh ‘Israel’ melancarkan serangan udara dari arah Golan Suriah yang diduduki, menargetkan sejumlah posisi di wilayah selatan,” kantor berita Suriah SANA melaporkan, mengutip sumber militer. (haninmazaya/arrahmah.id)