TEHERAN (Arrahmah.id) – Iran akan mempertimbangkan permintaan dari sekutunya, Suriah, untuk mengirimkan pasukan guna membantu mengatasi serangan kelompok anti-rezim di bagian utara, Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi mengatakan pada Selasa (3/12/2024).
“Jika pemerintah Suriah meminta kami untuk mengirim pasukan ke Suriah, kami akan mempelajari permintaan mereka,” kata Araghchi dalam sebuah kutipan dari sebuah wawancara yang dipublikasikan di saluran Telegram resminya, seperti dilansir AFP.
Iran dan Suriah telah menjadi sekutu dekat selama beberapa dekade dan Iran telah lama menyediakan penasihat militer untuk angkatan bersenjata Suriah.
Pada Senin, juru bicara kementerian luar negeri Esmaeil Baghaei mengatakan bahwa “para penasihat militer Iran telah hadir di Suriah, dan mereka masih ada” dan akan tetap berada di negara itu “sesuai dengan keinginan” pemerintahnya.
Pemerintah Iran telah mengklaim serangan kelompok oposisi sebagai plot AS-Israel untuk mendestabilisasi Timur Tengah.
Pada Selasa, kepala angkatan bersenjata Iran, Jenderal Mohammad Bagheri, menyebut gerak maju para pejuang sebagai “berbahaya bagi wilayah tersebut” menurut televisi pemerintah.
Bagheri mengadakan pembicaraan terpisah mengenai Suriah dengan rekan-rekannya dari Irak dan Suriah, serta Menteri Pertahanan Rusia Andrei Belousov.
Mereka semua mengatakan bahwa mereka akan “mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mendukung tentara Suriah”, menurut televisi pemerintah Iran. (haninmazaya/arrahmah.id)