TEHERAN (Arrahmah.id) — Unjuk rasa memprotes kematian wanita muda Iran yang ditangkap polisi moral karena melanggar aturan hijab, memakan korban jiwa. Sedikitnya lima orang tewas setelah pasukan keamanan Iran melepaskan tembakan dalam unjuk rasa yang digelar di wilayah Kurdistan.
Seperti dilansir Reuters (20/9/2022), Mahsa Amini (22) yang berasal dari Provinsi Kurdistan, jatuh koma dan meninggal dunia usai ditangkap polisi moral Teheran, pekan lalu, karena melanggar aturan hijab. Kematian Amini memicu unjuk rasa di sejumlah wilayah Iran, termasuk ibu kota Teheran, dalam beberapa hari terakhir.
Organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) Hengaw dalam pernyataan via Twitter melaporkan dua orang tewas saat pasukan keamanan melepas tembakan ke arah demonstran di kota Saqez, kota asal Amini.
Hengaw menyebut dua orang lainnya tewas terkena ‘tembakan langsung’ di kota Divandarreh dan satu orang tewas di Dehgolan, yang juga berada di Provinsi Kurdistan. Reuters tidak bisa memverifikasi secara independen laporan tersebut.
Tidak ada konfirmasi resmi dari otoritas Iran soal kematian dalam unjuk rasa itu.
Kantor berita resmi Iran, IRNA, melaporkan sejumlah unjuk rasa ‘terbatas’ digelar di beberapa kota di tujuh provinsi, yang telah dibubarkan oleh polisi.
Televisi pemerintah Iran secara terpisah menyebut sejumlah demonstran ditangkap, namun menolak ‘sejumlah klaim kematian di media sosial’ dengan menunjukkan dua pemuda yang luka-luka, membantah laporan mereka tewas. (hanoum/arrahmah.id)