TEHERAN (Arrahmah.com) – Sumber Iran dan dan sumber lainnya dari oposisi Suriah menegaskan bahwa Iran telah merekrut ribuan Syiah Afghanistan untuk berperang bersama rezim Asad di Suriah dengan mendapat gaji bulanan.
Situs Al-Mashareq News yang dekat dengan IRGC dalam sebuah laporan baru-baru ini mempublikasikan kehadiran sekitar 20 ribu milisi dalam brigade Fatemeyon yang terdiri dari orang Afghanistan yang tinggal di Iran. Lebih 200 orang dari mereka telah tewas di Suriah sejak 2013, lansir ElDorar AlShamia, Senin (25/1/2016).
Sementara itu, Kolonel Hussein Kanani dari Garda Revolusi Iran mengatakan kepada Al Jazeera Net bahwa sebagian besar milisi brigade Fatemeyon terdiri dari puluhan ribu orang yang dilatih di Afghanistan, dan memasuki Suriah melalui Irak atau Lebanon. Dia juga menambahkan bahwa brigade ini dapat disamakan dengan milisi Syiah di Irak.
Dalam konteks yang sama, menurut anggota badan politik di Koalisi Oposisi Suriah, Anas al-Abda, Iran merekrut milisi Syiah dari seluruh dunia untuk berperang di Suriah, menunjukkan bahwa Iran menganggap dirinya sebagai satu-satunya referensi untuk semua Syiah di dunia. Iran membentuk organisasi sosial dan politik-militer di dalam komunitasnya serta di di luar negeri.
Al Jazeera Net mengutip Fares Piyush dari FSA mengatakan bahwa ada sekitar 20 ribu milisi dari Syiah Afghanistan yang saat ini berperang bersama dengan pasukan rezim Asad, terutama di Aleppo.
Komunitas Syiah Hazara di Afghanistan adalah target untuk merekrut milisi untuk berperang di Suriah, dan Teheran mengeksploitasi populasi Syiah yang mampu mempengaruhi mereka secara langsung.
Dilaporkan juga bahwa Garda Revolusi Iran merekrut pengungsi Syiah Afghanistan untuk berperang di Suriah, dengan imbalan gaji bulanan sebesar $ 500.
Banyak dari para tahanan Syiah Afghanistan mengatakan bahwa mereka pergi ke Suriah setelah dijanjikan imbalan uang, dan dilaporkan bahwa para milisi ini menerima gaji mulai dari $ 500 hingga $ 1000 per bulan.
Lainnya mengatakan bahwa mereka bergabung dengan para tahanan untuk berperang di Suriah agar bisa melarikan diri dari penjara. Mereka ini dipenjara atas dakwaan perdagangan narkoba, yang bisa diancam hukuman mati di Iran.
(ameera/arrahmah.com)