TEHERAN (Arrahmah.com) – Iran mengirim sebanyak 11 ton uranium pengayaan rendah ke Rusia pada Senin (28/12/2015) yang merupakan bagian dari kesepakatan program nuklir.
Seperti dilansir oleh Reuters, Iran telah sepakat untuk mengurangi jumlah uraniumnya hingga kadar yang tidak bisa dibuat senjata nuklir. Kesepakatan itu diperoleh dalam perundingan antara Iran dengan AS, PBB dan Uni Eropa pada 14 Juli lalu.
Dalam kesepakatan itu Iran setuju untuk mengurangi cadangan uranium hasil pengayaan-rendah mereka hingga di bawah 300 kg. Barat khwatir, jika terus dikayakan, uranium jenis ini bisa menjadi bahan utama senjata nuklir.
Iran membantah program nuklir mereka untuk membuat senjata, namun Barat tidak percaya dan menjatuhkan sanksi dan embargo.
Sebagai balasan atas pengurangan uranium itu, aset Iran sebesar US$100 miliar akan dicairkan dan sanksi diringankan oleh Barat. Selain itu Iran akan diizinkan untuk kembali ke pasar minyak.
“Pengiriman uranium dengan kapal ini adalah memindahkan semua material nuklir yang dikayakan hingga 20 persen yang belum dalam bentuk lempeng bahan bakar bagi Riset Reaktor Teheran,” ungkap Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry dalam pernyataan tertulisnya.
Kerry memuji Rusia yang memiliki kemampuan dalam menyimpan uranium Iran. Rusia nantinya akan mengirimkan 140 ton uranium mentah ke Iran untuk dikayakan dan digunakan di pembangkit nuklir mereka.
“Rusia adalah negara dengan pengalaman yang signifikan dalam mengirim dan mengamankan material nuklir,” kata Kerry.
(ameera/arrahmah.com)