TEHERAN (Arrahmah.id) – Iran membantah terlibat dalam serangan pesawat tak berawak di Yordania yang menewaskan tiga personil militer AS dan melukai puluhan orang lainnya, demikian dilaporkan media pemerintah.
Presiden AS Joe Biden dan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron menyalahkan kelompok-kelompok yang didukung Iran atas serangan pada Ahad (28/1/2024) di dekat perbatasan dengan Suriah.
“Seperti yang telah kami nyatakan dengan jelas sebelumnya, kelompok-kelompok perlawanan di wilayah ini menanggapi kejahatan perang dan genosida rezim Zionis pembunuh anak-anak dan mereka tidak menerima perintah dari Republik Islam Iran,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, seperti dikutip oleh IRNA, Senin (29/1).
“Kelompok-kelompok ini memutuskan dan bertindak berdasarkan prinsip-prinsip dan prioritas mereka sendiri serta kepentingan negara dan rakyat mereka.”
Kanaani mengatakan klaim keterlibatan Iran dimotivasi oleh “tujuan politik tertentu untuk membalikkan kenyataan di kawasan” dan “dipengaruhi oleh pihak ketiga, termasuk rezim Zionis pembunuh anak”.
Misi Iran untuk PBB juga mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh IRNA bahwa Teheran “tidak memiliki hubungan dan tidak ada hubungannya” dengan serangan tersebut, yang disalahkan pada “konflik antara pasukan AS dan kelompok-kelompok perlawanan di wilayah tersebut”.
Perlawanan Islam di Irak, sebuah organisasi payung dari kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Iran, telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Serangan pesawat tak berawak terhadap Tower 22, sebuah pangkalan pendukung logistik, menandai jatuhnya korban jiwa pertama di pihak Amerika akibat tembakan musuh sejak dimulainya perang di Gaza.
Biden, yang dengan gigih mendukung perang “Israel” di Gaza, mengutuk “serangan yang tercela dan sepenuhnya tidak adil” dan bersumpah untuk meminta pertanggungjawaban semua pihak yang bertanggung jawab “pada waktu dan dengan cara yang kami pilih”.
Washington menuduh kelompok-kelompok yang didukung Iran telah melakukan puluhan serangan terhadap instalasi-instalasi militer AS di Irak dan Suriah sejak dimulainya perang. (haninmazaya/arrahmah.id)