TEHERAN (Arrahmah.com) – Rezim Suriah menerima pasokan minyak asing pertamanya dalam enam bulan terakhir pada pekan lalu, dengan kedatangan dua pengiriman termasuk satu dari Iran, mengurangi krisis bahan bakar negara yang dilanda perang.
Minyak dikirim dalam dua kapal tanker, satu dikirim oleh Iran, yang lain oleh seorang pengusaha yang tidak disebutkan namanya, ujar sumber kepada Reuters (10/5/2019).
Suriah telah mengalami kekurangan bahan bakar akut musim dingin ini, dan rezim Asad memberlakukan penjatahan untuk bensin dan gas, itu membuat antrian panjang di stasiun pengisian bahan bakar.
Bashar Asad, yang berbicara pada Februari, mengatakan krisis itu adalah bagian dari blokade yang dilakukan oleh pemerintah yang menentangnya, termasuk Amerika Serikat, yang telah menjatuhkan sanksi yang secara luas melarang perdagangan dengan Damaskus.
Iran telah menjadi salah satu sekutu terdekat Asad sepanjang perang, membantunya dengan bantuan militer serta uang tunai, tetapi Iran juga menghadapi sanksi dari Amerika Serikat yang meningkat baru-baru ini.
Bulan lalu sebuah surat kabar pro-rezim, Al-Watan, mengatakan kekurangan bahan bakar dimulai setelah Iran menghentikan jalur kredit ke Damaskus, sejak saat itu tidak ada pengiriman minyak yang tiba.
Pengiriman Iran yang tiba minggu lalu adalah satu dari dua yang diharapkan dari Iran, kata sumber itu. Sumber tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang identitas atau kebangsaan pengusaha yang telah mengirim pasokan bahan bakar lainnya.
Asad melakukan perjalanan ke Teheran pada bulan Februari, bertemu denga Ayatollah Ali Khamanei, dan telah menerima delegasi pejabat senior dari Iran dan sekutu besar lainnya, Rusia, sejak saat itu. (haninmazaya/arrahmah.com)