TEHERAN (Arrahmah.com) – Garda Revolusi Iran mengerahkan pasukannya pada Rabu (3/1/2018) di tiga provinsi untuk meredam demontrasi anti-pemerintah yang telah menelan 21 korban jiwa, lansir Reuters.
Komandan Garda Revolusi, Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari, mengatakan bahwa dia telah mengirim pasukan ke Provinsi Isfahan, Lorestan dan Hamadan untuk menangani “hasutan baru.” Karena sebagian besar korban di kalangan demonstran berjatuhan di tiga wilayah tersebut.
Aksi protes, yang dimulai pekan lalu karena kesulitan ekonomi yang diderita oleh kaum muda dan buruh, telah berkembang menjadi kekuatan melawan elit kekuasaan, terutama pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Mengabaikan ancaman dari pengadilan eksekusi jika terbukti melakukan kerusuhan, para demontran terus melanjutkan aksi protesnya. Saat malam tiba, ribuan orang menyerbu jalan-jalan di Malayer di provinsi Hamadan sambil berteriak: “Orang-orang mengemis, pemimpin tertinggi bertindak seperti Tuhan!”
Beberapa video yang dibagikan di media sosial menunjukkan para pengunjuk rasa di kota bagian utara Nowshahr meneriakkan yel-yel “kematian kepada diktator” – yang secara jelas di tujukan kepada Khamenei.
Tiga anggota pasukan intelijen Iran tewas dalam bentrokan di kota Piranshahr, Afghanistan barat, pada Rabu (3/1), ungkap kantor berita Mehr, mengutip sebuah pernyataan dari pejabat Garda Revolusi.
“Ketiganya meninggal dalam bentrokan dengan unsur anti-revolusioner,” kata pernyataan tersebut, tapi tidak menyebutkan apakah bentrokan itu terkait dengan demonstrasi anti-pemerintah di Iran.
(ameera/arrahmah.com)