Tentara Elit Revolusioner Iran sejak Rabu kemarin menggelar latihan perang dalam dua hari terakhir yang melibatkan angkatan udara dan laut. Latihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan peluru kendali.
Televisi negara bagian Teheran mengatakan, bahwa angkatan laut dan angkatan udara akan melakukan latihan perangnya untuk mencoba kemampuan militernya di bagian selatan Teluk Persia dan Laut Oman . Ditambahkan bahwa latihan perang ini akan melibatkan peluru kendali interception.
Penggunaan angkatan laut, yang dijuluki Raad (guntur ), dimaksudkan untuk “meningkatkan kemampuan defensif” dan memelihara kesiapan pertahanan perang peluru kendali angkatan laut, menurut kantor berita IRNA.
Tujuan latihan perang angkatan udara Iran , yang disebut sebagai Saegheh (Halilintar) ini,”akan mengkonsolidir kemampuan defensif dan cara bekerja” peluru kendali, tambahnya.
Latihan perang ini juga akan tambah memperuncing ketegangan di antara negara Barat dan Iran dalam permasalahan nuklir program.
Pemimpin Iran, Presiden Ahmadinejad berulang kali mengatakan bahwa angkatan bersenjata mereka disiapkan untuk serangan oleh Amerika Serikat, serta Israel dan sekutu Eropa nya, yang malakukan tuduh bahwa Teheran mencoba membuat senjata nuklir.
Namur Iran bersikeras bahwa ia mempunyai hak sah untuk mengerjakan program nuklir untuk perdamaian sebagai penandatangan Perjanjian non Pengembangan Nuklir.
Washington selama ini menegaskan bahwa ingin pengembangan nuklir dihentikan untuk dipecahkan lewat diplomasi, tapi Amerika tetap saja menggalang dukungan guna memberi sanksi dan tindakan militer terhadap Teheran.
Januari lalu, militer Iran juga telah mengadakan latihan militer dekat Garmsar, 100 kilometer tenggara Teheran. Dalam latihan militer tersebut dilancarkan uji peluru kendali “Zalzal” dan “Fajr-5”.
Kedua-dua jenis peluru kendali jarak pendek tersebut berkemampuan menembak sasaran sejauh 75 kilometer hingga 400 kilometer. Tujuan latihan militer tersebut untuk menguji kekuatan daya tempur dan pertahanan peluru kendali nya.
Iran telah mengadakan latihan militer secara besar-besaran sebanyak 3 kali pada tahun lalu. Berbagai senjata baru telah diuji dalam latihan militer tersebut untuk menunjukkan keksiapan kekuatan pertahanannya. [ajz/aa/cha/hid.com]