TEHERAN (Arrahmah.id) — Iran merayakan keberhasilan serangan drone (pesawat tak berawak) dan rudal terhadap Israel dengan menggelar parade militer tahunan pada hari Rabu (17/4/2024).
Sebelumnya Iran melancarkan serangan langsung pertamanya terhadap Israel pada hari Sabtu lalu, sebagai tanggapan atas serangan udara Israel pada 1 April terhadap konsulatnya di Damaskus, Suriah.
Operasi tersebut “menurunkan kejayaan rezim Zionis (Israel)”, kata Presiden Ebrahim Raisi dalam pidatonya di sebuah pangkalan militer di pinggiran Teheran, seperti dilansir kantor berita AFP (17/4).
“Operasi ini menunjukkan bahwa angkatan bersenjata kita siap,” ujar Raisi dalam pidato yang ditujukan kepada tentara reguler dan Korps Garda Revolusi Iran.
Dalam parade hari Rabu ini, angkatan bersenjata Iran memamerkan berbagai peralatan militer termasuk drone dan rudal balistik jarak jauh.
Israel telah berjanji untuk membalas serangan Iran tersebut. Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan Iran tidak akan bebas dari hukuman.
Dalam pidatonya, Raisi juga mengecam negara-negara yang “berusaha menormalisasi hubungan” dengan Israel.
“Negara-negara ini kini dipermalukan di depan rakyatnya sendiri yang merupakan kegagalan strategis bagi rezim Israel,” cetus Raisi.
Pada tahun 2020, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko menormalisasi hubungan dengan Israel sebagai bagian dari Perjanjian Abraham yang ditengahi AS, yang dikritik keras oleh Palestina.
Mesir dan Yordania sebelumnya telah menandatangani perjanjian damai dengan Israel masing-masing pada tahun 1979 dan 1994.
(hanoum/arrahmah.id)