TEHERAN (Arrahmah.id) – Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, pada Senin (15/4/2024) berjanji akan memberikan tanggapan yang “lebih kuat” dan “luas” terhadap setiap serangan militer ‘Israel’, Anadolu Agency melaporkan.
Berbicara dalam percakapan telepon dengan timpalannya dari Inggris, David Cameron, Amir-Abdollahian mengatakan Teheran tidak ingin meningkatkan ketegangan di kawasan, kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.
Jika ‘Israel’ kembali melakukan serangan militer, respon Iran akan “lebih cepat, kuat, dan ekstensif”, tambahnya.
Iran meluncurkan rentetan drone dan rudal ke ‘Israel’ pada Sabtu (13/4) sebagai tanggapan atas serangan 1 April terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan sedikitnya 13 orang, termasuk tujuh penasihat militer.
Dalam percakapan teleponnya dengan Cameron, yang kedua dalam waktu kurang dari 24 jam, Amir-Abdollahian mengatakan krisis di Asia Barat “berakar pada peran destruktif” ‘Israel’.
Dia juga menyatakan “keterkejutan” atas dukungan Inggris yang terus berlanjut terhadap pembunuhan anak-anak dan orang tak berdosa yang dilakukan ‘Israel’ di Gaza, di mana hampir 33.800 orang telah terbunuh, dan menyebut dukungan tersebut “tidak bertanggung jawab”.
Amir-Abdollahian mengatakan Inggris harus lebih khawatir terhadap bom yang dijatuhkan di Gaza dibandingkan tanggapan Iran terhadap ‘Israel’, yang menurutnya “dalam kerangka prinsip pertahanan sah yang diabadikan dalam Pasal 51 Piagam PBB.”
Cameron, pada bagiannya, “menyatakan keprihatinan” atas meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut setelah serangan balasan Iran, dan menambahkan bahwa Inggris sedang melakukan upaya untuk melakukan gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Gaza.
Dia juga mengatakan Inggris telah mendesak ‘Israel’ untuk tidak menanggapi aksi militer Iran, karena London tidak menginginkan perluasan perang.
Spekulasi tersebar luas bahwa ‘Israel’ merencanakan aksi militer balasan terhadap Iran, meskipun ada seruan dari sekutu Baratnya untuk menahan diri.
Sebelumnya pada Senin (15/4), juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, mengatakan serangan Iran terhadap ‘Israel’ “perlu dan pantas” dan ditujukan pada sasaran militer.
Dia mengatakan tindakan militer menjadi perlu setelah “kurangnya tindakan” oleh Dewan Keamanan PBB dan juga karena “perilaku tidak bertanggung jawab” yang ditunjukkan oleh Amerika Serikat, Inggris dan Prancis. (zarahamala/arrahmah.id)