TEHERAN (Arrahmah.com) – Iran pada Sabtu (3/7/2021) membantah tuduhan AS bahwa Teheran mendukung serangan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah, dan mengutuk serangan udara AS terhadap gerilyawan yang didukung Iran di sana, media pemerintah melaporkan.
Pada Selasa (29/6), Amerika Serikat mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa mereka menargetkan milisi yang didukung Iran di Suriah dan Irak dengan serangan udara untuk mencegah militan dan Teheran melakukan atau mendukung serangan lebih lanjut terhadap personel atau fasilitas AS.
Tetapi utusan Iran untuk PBB, Majid Takht Ravanchi, mengatakan: “Setiap klaim yang dikaitkan dengan Iran … setiap serangan yang dilakukan terhadap personel atau fasilitas Amerika di Irak secara faktual salah dan tidak memenuhi persyaratan minimum keaslian dan keandalan,” menurut kantor berita resmi IRNA.
Berdasarkan Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara harus segera diberitahu tentang tindakan apa pun yang diambil negara untuk membela diri terhadap serangan bersenjata.
Washington mengatakan kepada PBB bahwa serangan udara menghantam fasilitas yang digunakan oleh milisi yang disalahkan atas meningkatnya serangkaian serangan drone dan roket terhadap pasukan AS di Irak.
Tetapi Ravanchi mengatakan: “Argumen AS bahwa serangan semacam itu dilakukan untuk mencegah … Iran dan apa yang disebut kelompok milisi yang didukung Iran dari melakukan atau mendukung serangan lebih lanjut…, tidak memiliki dasar faktual atau hukum, karena didirikan hanya pada fabrikasi serta interpretasi sewenang-wenang dari Pasal 51.”
“Serangan oleh Amerika Serikat dilakukan dengan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional,” kata Ravanchi dalam sebuah surat, dikutip oleh IRNA. (Althaf/arrahmah.com)