TEHERAN (Arrahmah.id) – Iran telah mengonfirmasi akan membuka kembali kedutaannya di Arab Saudi pekan ini, tujuh tahun setelah ditutup karena keretakan diplomatik.
Dalam sebuah pernyataan singkat pada Senin (5/6/2023), juru bicara kementerian luar negeri Iran Nasser Kanani mengatakan kedutaan Teheran di Riyadh akan dibuka kembali pada hari ini, Selasa (6/6), diikuti dengan pembukaan kembali konsulatnya di Jeddah dan kantor perwakilannya dengan Organisasi Kerjasama Islam sehari kemudian.
Dia mengatakan kedutaan dan konsulat sudah mulai beroperasi untuk memfasilitasi jemaah haji dan sekarang akan dibuka kembali secara resmi di hadapan pejabat kementerian luar negeri kedua negara.
Langkah itu dilakukan sesuai dengan perjanjian yang ditengahi Cina yang ditandatangani Iran dan Arab Saudi di Beijing pada 10 Maret, yang menetapkan tenggat waktu dua bulan untuk membuka kembali kedutaan.
Pihak berwenang Iran sejak itu mengatakan kedutaan telah mulai melakukan beberapa pekerjaan praktis tetapi membutuhkan lebih banyak waktu untuk dibuka kembali secara resmi karena bangunan tersebut telah ditutup selama bertahun-tahun.
Masih belum ada konfirmasi resmi kapan kedutaan Saudi di Teheran atau konsulat kerajaan di Masyhad akan secara resmi dibuka kembali atau siapa duta besarnya.
Teheran telah memilih Alireza Enayati, mantan utusan untuk Kuwait dan wakil kementerian luar negeri untuk urusan regional, sebagai utusannya untuk Riyadh, lapor media terkait negara Iran bulan lalu.
Riyadh memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran pada 2016 setelah kantor perwakilannya diserbu selama demonstrasi untuk memprotes eksekusi seorang pendeta Syiah oleh kerajaan Sunni tersebut.
Kedua pusat kekuatan regional itu terus mengurangi ketegangan dalam beberapa bulan terakhir, sesuatu yang mereka katakan akan membantu meningkatkan keamanan di seluruh wilayah.
Sejak perjanjian pada Maret, negara-negara di kawasan itu juga mengikuti jejak Arab Saudi menuju normalisasi hubungan dengan Suriah dan presidennya, Bashar Asad, yang telah mereka kucilkan setelah penumpasan berdarah terhadap demonstrasi pada 2011 yang mengakibatkan perang saudara selama satu dekade.
Arab Saudi juga semakin terlibat dengan Houtsi yang bersekutu dengan Iran di Yaman, di mana Riyadh dan Teheran telah mendukung pihak yang berlawanan dalam perang saudara negara itu sejak 2015.
Apa implikasi dari kesepakatan diplomatik Saudi-Iran? (zarahamala/arrahmah.id)