BAGHDAD (Arrahmah.com) – Irak telah memerintahkan ratusan penjaga keamanan swasta yang terkait dengan Blackwater Worldwide untuk meninggalkan negara tersebut dalam waktu tujuh hari atau akan menghadapi kemungkinan penangkapan atas pelanggaran visa, kata menteri dalam negeri Irak pada hari Rabu (10/2).
Pengusiran itu muncul saat hakim AS mengabaikan tuntutan pidana Irak terhadap lima orang karyawan Blackwater yang melakukan penembakan pada September 2007 sehingga mengakibatkan kematian 17 warga Irak di Baghdad.
Perintah ini pun berlaku bagi sekitar 250 kontraktor keamanan yang bekerja untuk Blackwater di Irak pada saat kejadian, Menteri Dalam Negeri Irak, Jawad al-Bolani, mengatakan kepada Associated Press.
Beberapa penjaga keamanan itu saat ini bergabung dengan perusahaan keamanan lainnya di Irak, sementara yang lain bekerja untuk sebuah anak perusahaan Blackwater, kata al-Bolani. Dia mengatakan mereka telah diberitahu dari sejak tiga hari yang lalu dan kini ada empat hari yang tersisa agar mereka segera berkemas dan meninggalkan Irak.
Perusahaan militer swasta yang berbasis di Moyock itu sekarang dikenal sebagai Xe Services, perubahan nama yang terjadi setelah enam sejak perusahaan itu didakwa atas penembakan di Nisoor Square.
Hanya satu karyawannya yang mengaku bersalah dalam kasus ini, tetapi seorang hakim federal di Washington memutihkan dakwaan terhadap lima orang lainnya pada Desember.
Bulan lalu, wakil presiden AS Joe Biden terbang ke Baghdad untuk menenangkan warga Irak dengan janji bahwa administrasi Obama akan mengajukan banding atas kasus ini dan membawa para terdakwa itu kembali ke pengadilan.
Pada bulan Januari 2009, Departemen Luar Negeri Irak mengatakan akan membekukan kontrak Blackwater untuk memberikan keamanan bagi para diplomat AS di Irak. Tapi September lalu, pembekuan itu tidak lagi diberlakukan. Blackwater kembali memperoleh perpanjangan kontrak dengan dalih harus melakukan proyek Presidential Airways untuk memberikan pengamanan udara bagi diplomat Amerika.
Departemen Kehakiman Irak saat ini sedang menyelidiki apakah Blackwater berusaha untuk menyogok pejabat Irak dengan uang sejumlah $1 juta AS agar perusahaan itu dapat terus beroperasi di Irak pasca penembakan di Baghdad tahun 2007. (althaf/ap/arrahmah.com)