BAGHDAD (Arrahmah.com) – Pemerintah Syi’ah Irak pada Selasa (24/12/2013) penutupan seluruh perbatasannya dengan Suriah saat Nouri al-Maliki berupaya meluncurkan operasi militer besar-besaran untuk berburu Mujahidin Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS) dan lokasi persembunyiannya di padang pasir di barat Irak.
Nouri al-Maliki merupakan salah satu pendukung kuat rezim Nushairiyah Suriah dan laporan menunjukkan bahwa pemerintahannya memfasilitasi transfer senjata Iran ke Suriah.
Saat ini, Irak mulai merasakan dampak dari dukungannya terhadap rezim kafir Assad dengan banyaknya serangan mematikan menargetkan militer dan polisi boneka Irak serta pejabat pemerintahan. Maliki muncul untuk “merevisi” pendekatannya terhadap konflik Suriah.
Pada Selasa (24/12), sebuah bom menghantam konvoy menteri pertahanan Irak, melukai dua pengawalnya, lansir AFP.
“Bom pinggir jalan menghantam konvoy Saadun al-Dulami saat melakukan perjalanan antara Fallujah dan Ramadi, melukai dua pengawal dan merusak salah satu kendaraan,” ujar juru bicara Mohammed al-Askari.
Pemboman itu terjadi setelah lima perwira senior di antaranya seorang komandan divisi dan 10 tentara tewas pada Sabtu (21/12) dalam serangan mematikan di provinsi Anbar.
Operasi militer Irak terhadap Mujahidin ISIS di dekat perbatasan Suriah dinamai “Pembalasan pemimpin Mohammed”, terinspirasi dari nama seorang komandan divisi yang tewas.
Askari mengklaim bahwa pihaknya telah mendapatkan foto udara yang menunjukkan 11 kamp Mujahidin di dekat perbatasan Suriah dan operasi militer akan dilancarkan di sana. Wallahua’lam. (haninmazaya/arrahmah.com)