BAGHDAD (Arrahmah.com) – Langkah-langkah keamanan ditingkatkan di salah satu pangkalan udara terbesar Irak yang menampung para pelatih Amerika setelah serangan pekan lalu, seorang komandan angkatan udara Irak mengatakan, Sabtu (22/6/2019). Militer AS mengatakan operasi di pangkalan itu berjalan seperti biasa dan saat ini tidak ada rencana untuk mengevakuasi para personil mereka.
Langkah-langkah keamanan Irak yang ditingkatkan di Pangkalan Udara Balad, tepat di utara ibukota, Baghdad, terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah antara AS dan Iran.
Krisis regional saat ini berakar pada mundurnya AS tahun lalu dari perjanjian nuklir 2015 antara Teheran dan kekuatan dunia. Washington kemudian menerapkan kembali sanksi terhadap Iran, mengirim ekonominya terjun bebas dan memotong dalam-dalam ekspor minyaknya.
Jenderal Falah Fares mengatakan kepada Associated Press melalui telepon bahwa langkah-langkah tersebut termasuk peningkatan jam malam, peningkatan keamanan di dalam dan di dekat pangkalan serta pengawasan daerah-daerah terdekat. Dia mengatakan langkah-langkah ini sedang dilakukan dalam koordinasi dengan Amerika.
“Semua gerakan yang tidak perlu telah dikurangi,” kata Fares, menambahkan bahwa jam malam sekarang berlangsung dari matahari terbenam sampai matahari terbit. Dia mengatakan perubahan itu dilakukan setelah Pangkalan Udara Balad, rumah bagi satu skuadron jet tempur F-16 Irak, dihantam dengan tiga peluru mortir pekan lalu tanpa menimbulkan korban. Jam malam sebelumnya dari tengah malam hingga matahari terbit, katanya.
Kolonel Kevin Walker, Direktur Komando Pusat Komando Pusat Angkatan Udara AS, membantah dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (22/6) yang melaporkan bahwa pasukan AS sedang mengevakuasi kontraktor atau personel lain dari Pangkalan Udara Balad.
Irak menampung lebih dari 5.000 tentara AS, dan merupakan rumah bagi milisi kuat yang didukung Iran, beberapa di antaranya menginginkan pasukan AS itu pergi.
“Operasi di Pangkalan Udara Balad berlanjut seperti biasa. Klaim bahwa personel sedang dievakuasi jelas-jelas salah,” kata Walker. “Tidak ada rencana saat ini untuk mengevakuasi personil dari Balad.”
“Keselamatan dan keamanan semua personil angkatan udara dan mereka yang memberikan layanan kepada Angkatan Udara AS terus-menerus dievaluasi, dan jika ada peningkatan ancaman terhadap orang-orang kami, Angkatan Udara AS akan melakukan langkah-langkah demi menyediakan perlindungan yang diperlukan,” lanjutnya.
Seperti negara tetangganya Iran, Irak telah berusaha mempertahankan sikap netral antara sekutu Teheran dan Washington. (Althaf/arrahmah.com)