BAGHDAD (Arrahmah.com) – Pemerintah Irak menahan lebih dari 12 anak yang dituduh berafiliasi dengan ISIS di Mosul, kata seorang pejabat pemerintah, sambil menekankan sensitivitas isu tersebut, lansir Iraqi News pada Kamis (10/8/2017).
“Anak-anak Daesh (ISIS) ini adalah kenyataan yang ingin kami hindari dari diskusi karena sangat sensitif, dan sejumlah pihak menyalahgunakannya untuk tindakan penghinaan,” klaim Mohamed Shayya al Sudani, Menteri Tenaga Kerja dan Sosial Irak, kepada Alsumaria TV pada Rabu (9/8).
Menteri tersebut juga mengklaim bahwa kementeriannya telah bekerja sama dengan pihak keamanan dalam menangani anak-anak pejuang ISIS yang berusia kurang dari satu tahun.
“Kami membawa mereka ke Baghdad dan merawat mereka sebelum menyelidiki keluarga mereka melalui tes DNA,” klaim Al Sudani.
Al Sudani pun mengatakan bahwa berbahaya untuk membiarkan organisasi ilegal untuk menangani masalah tersebut dari jalur legal pemerintah.
Para pengamat mengatakan bahwa keluarga pejuang ISIS akan mengajukan tantangan kepada pihak berwenang Irak setelah merebut kembali sejumlah wilayah kekuasaan kelompok tersebut di seluruh negeri.
Setelah pembebasan Mosul, kubu terbesar IS di Irak, awal Juli, pihak berwenang di provinsi Niniwe mengatakan bahwa mereka mengisolasi keluarga ‘militan’ di kamp-kamp rehabilitasi. (althaf/arrahmah.com)