HASAKAH (Arrahmah.id) – Hampir 160 keluarga Irak telah dipulangkan dari kamp Al-Hol di Suriah, yang menampung puluhan ribu orang termasuk keluarga anggota ISIS, kata juru bicara pemerintah Irak pada Ahad (10/3/2024).
Lebih dari 43.000 warga Suriah, Irak, dan warga asing dari setidaknya 45 negara ditahan di kamp kumuh dan penuh sesak di timur laut Suriah yang dikuasai Kurdi tersebut.
“157 keluarga, atau 625 orang” telah kembali ke Irak dari Al-Hol pada Sabtu (9/3) dalam upaya repatriasi terbaru, kata Ali Abbas, juru bicara kementerian migrasi Irak, kepada AFP.
Setibanya di Irak, pihak berwenang biasanya menahan para pengungsi yang kembali dari Al-Hol selama beberapa pekan atau bahkan beberapa bulan di tempat yang oleh para pejabat digambarkan sebagai fasilitas “rehabilitasi psikologis” di Al-Jadaa, selatan Mosul, di mana mereka juga menjalani pemeriksaan keamanan.
Lebih dari 1.920 keluarga Irak telah dipindahkan sejauh ini ke Al-Jadaa, kata penasihat keamanan nasional Qassem al-Araji pada 2 Maret.
Jumlah tersebut termasuk 1.230 keluarga yang telah diizinkan pulang, kata Araji.
Pemulangan anggota keluarga yang diduga anggota ISIS tersebut telah menimbulkan kontroversi di Irak, tempat kelompok tersebut telah merebut sebagian besar wilayah sebelum dikalahkan pada akhir 2017.
Beberapa warga Irak menolak upaya repatriasi tersebut, dengan mengatakan mereka tidak ingin ada keluarga ISIS di antara mereka.
Meski begitu, Baghdad secara rutin memulangkan warganya dari Al-Hol, sebuah kebijakan yang dipuji oleh PBB dan Amerika Serikat.
Meskipun mengalami kekalahan teritorial, ISIS masih terus melakukan serangan terhadap pasukan keamanan di Irak dan Suriah. (zarahamala/arrahmah.id)