BAGHDAD (Arrahmah.com) – Pemerintah Irak memperkirakan untuk meningkatkan kerja sama dengan mitranya, Saudi, dalam memerangi terorisme, obat-obatan terlarang, kejahatan yang terorganisasi, dan penyelundupan.
Pejabat tinggi keamanan Irak pada hari Rabu (29/2/2012) memuji hubungan yang semakin erat dengan negara tetangganya, Arab Saudi, di tengah pemulihan hubungan antara kedua negara dalam beberapa pekan terakhir.
Wakil menteri dalam negeri Irak, Adnan Al-Assadi, mengatakan Baghdad dan Riyadh telah membahas kerja sama dalam upaya melawan terorisme, narkotika ilegal, kejahatan terorganisasi, dan penyelundupan lintas batas.
Membaiknya hubungan datang setelah Arab Saudi menunjuk seorang duta besar bukan penduduk untuk Irak pada 20 Februari, utusan pertama negara monarki itu sejak invasi Saddam Hussein ke Kuwait tahun 1990.
Assadi mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs kementerian dalam negeri bahwa ia “sangat optimis bahwa kerjasama ini akan menjadi awal dari sebuah fase baru keterbukaan antara kedua negara pada isu-isu politik, ekonomi, dan keamanan.”
“Kedua pihak sepakat untuk kembali meluncurkan kerjasama yang pernah terhenti karena keraguan dari sisi Saudi untuk bekerja sama dengan Irak,” kata pernyataan itu.
Kedekatan hubungan antara Saudi dengan Irak ini tentunya menyenangkan AS. Di tengah penarikan mundur pasukannya dari negeri seribu satu malam tersebut, AS tidak mesti terlalu khawatir karena AS masih bisa memastikan kepentingannya di Irak melalui Saudi. (althaf/arrahmah.com)